Distribusi Pupuk Dipercepat, Ketersediaan di Luwu Raya Dipastikan Aman

Redaksi
Redaksi
Prof Fadjry Djufry usai mengecek langsung tiga kapal pengangkut pupuk di Pelabuhan Sukarno Hatta, Jumat, 31 Januari 2025 (Sumber: sulselprov.go.id)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memastikan distribusi pupuk berjalan lancar dan tepat waktu, khususnya untuk wilayah Luwu Raya yakni Kota Palopo dan sekitarnya.

Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, menegaskan bahwa stok pupuk dalam jumlah besar telah siap disalurkan untuk memenuhi kebutuhan petani di musim tanam.

“Kami telah memastikan tidak ada hambatan dalam distribusi pupuk, terutama untuk daerah Palopo dan sekitarnya. Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian sudah mengambil langkah strategis untuk mempercepat arus distribusi hingga ke tingkat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan),” ujar Prof. Fadjry saat meninjau langsung proses bongkar muat pupuk di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Jumat (31/1/2025).

Menurutnya, percepatan distribusi ini dilakukan dengan memangkas jalur birokrasi yang memperlambat penyaluran. Dengan demikian, petani dapat memperoleh pupuk lebih cepat dan tepat waktu untuk mendukung target swasembada pangan.

Saat ini, stok pupuk untuk Sulsel mencapai 40 ribu ton urea dan 8 ribu ton MPK. Khusus untuk Palopo dan daerah sekitarnya, distribusi akan dilakukan melalui Pelabuhan Palopo dengan kapal berkapasitas 3.000 ton. Langkah ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan pupuk di Luwu Raya dan wilayah terdekat lainnya.

Kepala Distributor Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua Pupuk Indonesia, Marten, menyatakan bahwa pengapalan pupuk akan dilakukan setiap bulan untuk memastikan stok tetap terjaga. Proses distribusi masih melalui jalur distributor resmi hingga ke gudang lini tiga di masing-masing kabupaten/kota.

“Khusus untuk Palopo, pengiriman akan dilakukan langsung ke pelabuhan setempat guna mempercepat penyaluran ke petani. Perkiraan pertengahan Februari kami akan mulai sosialisasi kepada Gapoktan terkait mekanisme distribusi ini,” ujar Marten.

Pemerintah berharap, dengan adanya percepatan distribusi ini, petani tidak lagi menghadapi kendala dalam memperoleh pupuk, terutama di musim tanam Oktober-Maret (Okmar).

“Arahan dari Menteri Pertanian jelas, tidak boleh ada lagi masalah dalam penyaluran pupuk. Dengan ketersediaan stok ini, kita optimis kebutuhan petani bisa terpenuhi hingga akhir tahun,” tutup Prof Fadjry.

Share This Article