Sempat terlambat sekitar enam bulan lamanya dari target distribusi 390 unit PLTS di Kabupaten Luwu Timur, membuat Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menganggap wajib untuk member penjelasan kepada publik.
Melalui Wakil Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler, keterlambatan pembagian bantuan pinjam pakai PLTS itu disebabkan karena banyaknya permintaan dari masyarakat.
“Permintaan untuk pemasangan PLTS yang masuk kepada pemerintah hingga saat ini sudah mencapai 1.000 calon penerima, sedangka ketersediaan unit PLTS hanya sebanyak 390 buah. Hal ini membuat pemerintah harus melakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap calon penerima agar lebih diutamakan kepada mereka yang berada di wilayah terpencil,” ujar Husler.
Meski begitu, Pemkab Lutim akan menyiapkan sejumlah program lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik warga di daerah yang belum terkena aliran listrik.
Pemkab Lutim pun menargetkan seluruh wilayah akan teraliri aliran listrik paling lambat pada tahun 2020 mendatang.
“Berbagai program telah kami luncurkan seperti PLTMH, PLTS, dan PLTS Terpusat, nantinya program seperti ini akan terus kami galakkan demi mewujudkan Lutim bebas krisis listrik pada 2020 mendatang,” tegas Husler.
Alpian Alwi