Pembangunan bundaran atau Tugu di depan Kawasan Industri Palopo (KIPA) dan depan Islamic Center sudah dimasukkan dalam Rencana Startegis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palopo tahun 2014. Renstra pembangunan bundaran tersebut mendapat tanggapan dari wakil ketua komisi I DPRD Kota Palopo, Alfri Jamil.
Legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menyebutkan, Renstra pembangunan dua bundaran tersebut sah-sah saja, asalkan sudah diperhitungkan secara matang. Maksudnya, pembangunan dua bundaran tersebut sebisa mungkin bernilai ekonomi.
Menurutnya, pembangunan bundaran di dua tempat itu, harus juga diselaraskan dengan pembangunan lain di Kota Palopo, juga harus dimempertimbangkan dampak positifnya bagi masyarakat Kota Palopo.
“Jika itu bagian dari Ikon Kota Palopo kami fikir boleh-boleh saja. Berbicara masalah ikon itu adalah ciri khas satu daerah, nah Kota palopo adalah kota jasa dan kota pendidikan, itu ciri khasnya.Tapi kami mendukung saja jika itu bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat,” ujar Alfri saat dikonfirmasi luwuraya.com, Kamis (26/12/13).
Hal senada juga diungkapkan William Marthon, aktifis mahasiswa di Kota Palopo ini mengatakan pembangunan bundaran tersebut pasti akan menyerap anggaran daerah yang bersumber dari uang rakyat.
“Kami lebih setuju jika pembangunan itu bisa mendongkrak ekonomi masyarakat palopo. Selesaikan saja dulu pembangunan KIPA dan Islamic Center,” kata William.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palopo, Anshari Mas’Ud menyebutkan, dalam Renstra pembangunan Kota Palopo, akan membangun dua bundaran di depan KIPA dan Islamic Center. Dua bundaran tersebut akan terbentur pada pembebasan lahan. Anshari berharap, dinas tata Ruang dan Bagian Pemerintahan bisa bekerjasam untuk bersama-sama mewujudkan rencana pembangunan tersebut.(*)