Ketua Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Luwu Timur, Herdinang menilai pemerintah saat ini gagal dalam program bantuan pembinaan politik. Menurutnya, kegagalan tersebut dikarenakan pemerintah belum mampu meyakinkan masyarakat untuk cerdas dalam berpolitik.
“Saya menilai jika pemerintah saat ini gagal dalam bantuan pembinaan politik padahal anggaran tersebut sangat besar, untuk Kabupaten Luwu Timur sendiri pemilih cerdas hanya sekitar 15 persen,” ungkap Herdinang.
Herdinang yang juga menjabat sebagai Sekertaris Komisi I DPRD Kabupaten Luwu Timur ini menjelaskan jika masyarakat dalam memilih calon legislatif tidak lagi mengedepankan kemampuan individual dalam memilih calon legislatif melainkan atas dasar finansial, kekeluargaan dan hubungan emosional. Oleh karena itu, jika hal tersebut terus berlanjut maka akan terbentuk suatu parlemen yang tidak kuat sehingga harapan rakyat nantinya tidak akan tercapai.
“Pemerintah diminta untuk melakukan evaluasi terkait hal ini. Selain itu, pemerintah dan Partai Politik (Parpol) juga harus duduk bersama untuk membicarakannya,” ungkap Herdinang.
Selain itu, penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) seperti KPU dan Panwas juga diminta agar menjalankan tugasnya masing-masing dikarenakan peraturan KPU terkait larangan pemasangan atribut masih belum sepenuhnya dilakukan.
“Penyelenggara pemilu ini diminta agar menjalankan tugasnya masing-masing dikarenakan saat ini aturan tersebut belum sepenuhnya terlaksana sebab dari hasil pantauan saya dari Makassar sampai Luwu Timur atribut parpol masih banyak yang melanggar, masalah lainnya lagi Caleg ada yang menyumbang ke masjid dan memanfaatkan jasa untuk meraup suara,” ungkap Herdinang. (*)