Letusan Gunung Sinabung dan Kelud yang terjadi beberapa waktu lalu telah mengakibatkan puluhan ribu jiwa terpaksa mengungsi dan tinggal di tenda pengungsian. Meski kejadian ini tidak disaksikan langsung, rupa-rupanya para pelajar dan guru sekolah di Kabupaten Luwu Timur tergerak hatinya untuk meringankan duka para korban dengan memberikan bantuan dana.
Melalui Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Luwu Timur, sebanyak Rp105 juta dana telah terkumpul yang berasal dari sumbangan para siswa dan guru.
Menurut Sekretaris Bidang Infokom PGRI Luwu Timur, Sirajuddin mengatakan dana bantuan yang terkumpul dari para siswa dan guru berjumlah Rp105 juta.
Dijelaskannya bahwa sumbangan ini awalnya merupakan inisiatif siswa sendiri yang kemudian di sampaikan kepada para guru. Besaran dananya pun bervariasi. Untuk setiap siswa memberikan sumbangan minimal Rp1.000 setiap siswa, dan Rp10 ribu untuk setiap guru.
“Sejak terjadinya bencana Gunung Sinabung dan disusul Gunung kelud, para pelajar memang telah berinisiatif memberikan sumbangan bagi para korban. Makanya kami para guru langsung menyambut positif hal ini. Dan alhamdulilah, setelah kami kroscek ke seluruh siswa dan para guruyang ada di Luwu Timur ini ternyata mempunyai niat yang sama. Dan melalui PGRI seluruh sumbangan kami tampung dan selanjutnya kami alokasikan,” terang Sirajuddin.
Ditambahkannya, rencananya hari ini seluruh sumbangan yang terkumpul akan dikirimkan melalui rekening TV One Peduli.” Kami tak bisa memberikan tenaga langsung kepada para korban , Namun tentunya kami berharap melalui sumbangan yang tak seberapa ini, bisa bermanfaat kepada warga yang menjadi korban atas letusan gunung Sinabung dan Kelud,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Lutim, Nur Salam memberikan penghargaan tinggi kepada para murid dan guru atas sumbangsi ini. Menurutnya hal tersebut merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan warga Luwu Timur atas bencana tersebut.