Kelembagaan lokal masyarakat merupakan lembaga yang cukup kredibel menjadi agen pembangunan. Sejalan dengan visi pemberdayaan, pengembangan kelembagaan diharapkan dapat berperan aktif dan optimal dalam pengelolaan pembangunan desa. Mengingat urgensinya, kelembagaan diharapkan dapat menjadi wadah sekaligus aktor utama pendorong partisipasi, penggerak, mendayagunakan keswadayaan dan gotong royong demi menciptakan kemandirian masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Bappeda Luwu Timur yang juga Ketua Pokja AMPL, Muhammad Abrinsyah saat membuka sosialisasi penataan dan penguatan kelembagaan lokal program air minum dan sanitasi pedesaan (Pamsimas) II yang berlangsung di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Lutim, Rabu (04/06).
Khusus pengembangan kapasitas kelembagaan dalam program Pamsimas, Abrinsyah menjelaskan ada dua hal yang ingin dicapai, pertama meningkatkan kinerja kelembagaan dalam mengelola pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum ( SPAMS) Pedesaan mulai dari sistem informasi air minum, sanitasi pedesaan, perencanaan, penganggaran, pengedalian hingga evaluasi hasil pembangunan,
Kedua, kata Abrinyah, menjamin SPAMS yang dibangun diseluruh desa dan kelurahan sebagai lokasi Pamsimas tetap terpelihara, berfungsi optimal sehingga mampu mempertahankan dan meningkatkan cakupan akses air minum dan sanitasi pedesaan.
Panitia Penyelennggara, Andry mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk meyamakan persepsi agar tercipta kesepahaman yang sinergis antara seluruh stakeholeder kelembagaan lokal yang bermuara pada peningkatan kapasitas pelaku kelembagaan.
Lanjutnya, kegiatan ini diikuti para kepala desa sasaran program Pamsimas II, kelompok keswadayaan masyarakat (KKM), Kasi PMD dari enam kecamatan, Burau, Wotu, Angkona, Malili, Towuti dan Nuha, Kader AMPL. Sementara narasumber dari sosialisasi ini LGS ROMS 7 Program Pamsimas II Provinsi Sulsel, Jasman Kurnia.
Sehari sebelumnya, ditempat yang sama dilakukan workshop penyusunan rencana aksi daerah air minum dan penyehatan lingkungan (RAD- AMPL) Kabupaten Luwu Timur 2014-2018.