Luwuraya.comLuwuraya.comLuwuraya.com
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
Reading: Muryani, Wanita Paruh Baya yang Tinggal Dibekas Kandang Ayam
Font ResizerAa
Luwuraya.comLuwuraya.com
Font ResizerAa
Cari
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Hukum

200 KK Mengungsi Akibat 46 Rumah Terbakar di Sorowako, Pemkab dan PT Vale Siapkan Bantuan Darurat

Hukum

Kebakaran Hebat Landa Sorowako, Bupati Irwan Bachri Syam Turun Langsung ke Lokasi

Metro

Cegah Penyebaran Rabies, Pemkab Luwu Timur Adakan Vaksinasi Gratis di 11 Kecamatan

Ekonomi

Bupati Lutim Tunjuk Kadis DLH Koordinir Penanganan Pipa Bocor Milik PT Vale

Sport

Seru! Lakawali Pantai FC Akhirnya Angkat Trofi Usai Tekuk Balantang FC Lewat Adu Finalti

Sport

Ada Hadiah Sepeda dari Wakil Presiden RI Pada Malam Resepsi Kenegaraan di Luwu Timur

Pendidikan

Malam Resepsi HUT ke-80 RI, Bupati Lutim Apresiasi Pelatih dan Anggota Paskibra

Pendidikan

Luwu Timur Diganjar Mega Buana Award 2025, Bukti Serius Dukung Pendidikan

Beranda » Berita » Muryani, Wanita Paruh Baya yang Tinggal Dibekas Kandang Ayam
Komunitas

Muryani, Wanita Paruh Baya yang Tinggal Dibekas Kandang Ayam

Redaksi
Redaksi 23 Juni 2014
Share
SHARE

Tidak pernah dibayangkan Muryani, wanita paruh baya berusia 65 tahun yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini harus hidup menderita di daerah rantaunya, Kota Palopo. Hidup sebatang kara harus dilaluinya dengan berat.

Tahun 1993, adalah masa dimana Muryani menginjakkan kakinya di Kota Palopo. Dengan tekad memperbaiki kualitas hidupnya, Muryani memulai usaha sebagai tukang pijat keliling, saat itu pernghasilannya sebagai tukang pijat terbilang lumayan, dalam sehari dia bisa mendapatkan pasien minimal seorang dua orang perhari dan upah yang didapat perkepala hanya Rp10 ribu.

Hanya saja, perjalanan waktu membuat Muryani mulai kurang digemari oleh para pelanggannya. Any yang mengakhiri usaha pijatnya pada tahun 2008, selain banyaknya rumah pijat, dia juga mengalami sakit pinggang karena pernah terjatuh dari loteng.

“Saya dulunya tukang pijat, hanya saja sekarang sudah mulai banyak rumah pijat, apalagi tukang pijat sekarang itu kebanyakan wanita muda, jadi saya tidak punya pasien lagi,” ujarnya.

BACA JUGA:

KKLR Sulsel Akan Gelar Halalbihalal 2025, Pererat Silaturahmi Diaspora Luwu Raya

Muryani hidup sebatang kara, suaminya tercinta sudah lebih dahulu dipanggil yang Maha Kuasa, sementara anaknya seluruhnya sudah berkeluarga dan tinggal di Jawa Timur. Terkadang, ada maksud hatinya untuk menopang hidupnya pada anak-anaknya, namun dia menyadari bahwa kehidupan ekonomi anak-anaknya pun juga belum memadai menghidupi keluarga mereka. Terahkir Any bisa mendengar kabar anaknya melalui surat pada tahun 2012.

“Kadang saya dikirimi uang, tapi tidak seberapa, saya tidak pernah meminta karena saya tahu anak saya juga hidup susah, kadang dikirimi Rp50 ribu, kadang juga sampai Rp100ribu,” ujar Muryani yang menyebut uang kiriman anaknya terkahir kali diterimanya empat bulan silam.

Untuk menaungi kehidupannya, wanita kelahiran Solo, 1 Juli 1951 ini pun hanya bisa meminjam bekas kandang ayam milik warga setempat di Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang.

“Ini dulu adalah kadang ayam, saya dipinjami oleh warga disini dan diijinkan tinggal. Saya tidak tahu lagi mau kemana kalau tempat ini sudah mau digunakan pemiliknya,” ujarnya.

Dia mengaku, jarang menerima bantuan dari pemerintah. Muryani pun berulang kali mencoba untuk meminta bantuan ke Wali Kota Palopo dengan mendatangi langsung ke rumah jabatan (SaokotaE) maupun ke Kantor Wali Kota Palopo. Sayangnya, niat Muryani bertemu dengan orang nomor satu Kota Palopo itu selalu kandas.

“Setiap kali saya mencoba bertemu, para petugas menghalangi, saya pernah menunggui Wali Kota Palopo masuk ke kantornya, ketika akan saya susul langsung dicegat sama petugas dan bilang Wali Kota sedang keluar,” ujarnya.

Kini, Muryani pun hanya bisa berharap uluran tangan dari para tetangganya. Untuk menyambung hidup, dia hanya bisa mengandalkan bantuan dari warga yang berbaik hati memberikannya makanan. “Bahkan pernah tiga hari saya tidak makan, karena memang tidak ada lagi yang bisa dimakan. Untung ada tetangga disini yang baik hari selalu member makanan,” ujarnya.

Keberadaan Muryani tersebut berawal dari survey yang dilakukan oleh komunitas Fesbuker’s Palopo atas warga Kota Palopo yang tidak mampu. Komunitas ini memang kerap memberikan bantuan terhadap warga miskin.

Ketua Fesbuker’s Palopo, Sam AR Sukku Kanna mengatakan pihaknya akan berupaya untuk menyalurkan bantuan terhadap Muryani tersebut. Menurutnya, keberadaan Muryani baru diketahui setelah pihaknya melakukan survey di lapangan.

“Kondisinya sangat mengenaskan, sebab selain hidup sebatang kara, nenek Muryani juga tinggal ditempat yang tidak layak huni, bekas kandang ayam,” ujarnya.

Dia pun mengimbau kepada warga dan pemerintah setempat untuk ikut memperhatikan kondisi Muryani tersebut.

 

Baca Juga Berita Rekomendasi Lainnya

DPD PAN Palopo Rayakan HUT RI dan Milad ke-27 dengan Lomba Rakyat Meriah

Bulog Palopo Pastikan Stok Beras Aman 32 Ribu Ton Hingga Akhir Tahun

Kepala Daerah se-Tana Luwu Bertemu Wali Kota dan Kapolrestabes Makassar, Bahas Isu Ketegangan Mahasiswa

Ribuan Anak Padati Kantor Wali Kota Palopo di Peringatan HAN ke-41

UIN Palopo Segera Diresmikan, Pemkot Dorong Sinergi Pembangunan Pendidikan

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Email Copy Link Print
Previous Article Ratusan Lembar Surat Suara di Palopo Ditemukan Rusak
Next Article Lacandu, Jadi Produk Favorit di TTGN XVI 2014 di Samarinda
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Menu
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
© Kawal Media Consulting. Luwuraya Media Kreatif. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?