Warga di Kecamatan Wotu, sepekan terakhir ini dihantui teror kolor ijo yang kerap beraksi di malam hari. Bahkan, di daerah ini sudah ada tiga orang warga yang menjadi korban kolor ijo ini.
Informasi yang diperoleh, ketiga korban ini sudah dirawat di ruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I La Galigo selama empat hari karena mendapat tusukan senjata tajam (Sajam) pada bagian alat vital korban, pada Jumat (25/7/14) lalu. Ketiganya adalah perempuan yang masing-masing berinisial MI (16), SU (29) dan TE (54), yang semuanya merupakan warga Dusun Lengkong, Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu. Ironisnya, ketiganya menjadi korban kolor ijo pada malam yang sama, padahal ketiganya tidak tinggal serumah.
Salah seorang korban, TE yang ditemui awak media dikediamannya, Jum’at (01/08/14) masih terlihat ketakutan. Dirinya mengaku telah mendapat tusukan pisau pada bagian alat vitalnya.
“Saya masih bersyukur, karena tidak disetubuhi pak, hanya saja bagian kelamin saya ditusuk pisau pada malam itu. Namun sudah mendapat perawatan di rumah sakit,” ungkap TE dengan wajah sedih.
Menurutnya, saat kejadian tersebut suaminya berada disampingnya namun tidak mendengarkan suara teriakan. “Pada saat kejadian suami saya ada disamping tapi entah karena terlelap tidur atau terhipnotis sehingga tidak mendengar suara,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Wotu AKP Jamal yang dikonfirmasi via telepon membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kejadian ini dengan menghubungkan beberapa kejadian-kejadian serupa yang terjadi dengan motif penikaman yang sama pada alat vital korban.
“Kejadian ini dinilai sangat misterius karena tidak ada pemerkosaan melainkan hanya penikaman pada alat vital korban dan anehnya suami korban berada disamping korban pada saat ditikam tapi tidak menyaksikan kejadian itu,” ungkap mantan Kanit Propam Polres Lutim ini.
Sementara itu, suasana di sejumlah desa di Wotu saat ini setiap malamnya diberlakukan jam jaga malam oleh warga. Warga melakukan penjagaan atau ronda untuk mengantisipasi adanya korban berikutnya oleh aksi kolor ijo ini.
Usman, warga Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu mengatakan jaga malam warga ini sudah diberlakukan sejak empat malam terakhir. “Kami khawatir jika ada korban berikutnya dalam aksi kolor ijo ini, makanya digiatkan kembali ronda malam,” ujar Usman.