Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Tingkat Kabupaten Luwu Timur kembali digelar. Acara yang berlangsung selama dua hari ini, 24-25 Oktober, di ikuti ribuan peserta dari berbagai denominasi gereja. Mereka berpawai bersama menyemarakkan pembukaan perayaan bernuansa rohani ini.
Tidak hanya umat kristiani, umat beragama lainya seperti umat islam dan hindu juga terlibat mengisi acara pembukaan pesparawi ke 2 yang berlangsung di lapangan Camp Site Sorowako, kecamatan Nuha, Jumat (24/10) lalu.
Parade marcing band SMP YPS Sorowako diikuti rombongan peserta yang berasal dari seluruh kecamatan, melintas didepan panggung utama mengawali pembukaan even dua tahunan ini.
Dipanggung utama, duduk Bupati Luwu Timur dan istri, H Andi Hatta Marakarma dan Hj. Andi Tenri Balobo, Wakil Bupati, HM Thorig Husler, Anggota DPRD, Munir Razak dan Esra Lamban, Pabung, Samuel Ledan, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), H Ardias Barah, Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kab. Luwu Timur, Pdt. Yeheskiel, Kapolsek Nuha, AKP Rivai, dan beberapa Kepala SKPD.
Tarian Nohu Bangka persembahan ibu-ibu majelis ta’lim sorowako dan tarian penyembrana, tarian penyambutan khas Bali juga ditampilkan pada pembukaan acara ini.
Ketua FKUB, H. Ardias Barah mengatakan kerukunan antar umat beragama di Luwu Timur terjalin sangat baik. Sejak terbentuknya Kabupaten Luwu Timur, Pemerintah dan para tokoh lintas agama telah berhasil mengembangkan semangat kebersamaan dan kerukunan di daerah ini.
“Lihat saja pembukaan Pesparawi ini, hampir seluruh umat beragama turut berpartisipasi. Ini menunjukkan semangat kerukunan yang baik,” Jelasnya
Ketua LPPD, Pdt Yeheskiel mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah dalam kegiatan ini. Pasalnya anggaran Pesparawi ini telah diakomodir dalam APBD Luwu Timur.
“Kami bersyukur, Pemda Luwu Timur sangat peduli terhadap kegiatan keagamaan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur, H Andi Hatta Marakarma mengatakan Pesparawi merupakan aktualisasi semangat pembangunan di bidang mental spiritual yang akan mendukung ketahanan spiritual utamanya diera modern saat ini.
Dalam konteks umat krisitiani, kata Hatta Pesparawi dapat mewujudkan kerukunan interen umat kristiani pasalnya kegiatan ini di ikuti peserta dari berbagai aliran atau denominasi gereja. Sementara bagi daerah, Pesparawi dapat memberikan sumbangan besar dalam mengembangkan kerukunan antar umat beragama, apalagi Luwu Timur memang dihuni masyarakat yang majemuk.
Acara pembukaan ditutup dengan penyerahan bendera Pesparawi dari Ketua LPPD kepada Bupati. Kemudian bendera tersebut ditancapkan pada tempat yang disediakan. Selanjutnya Bupati memukul gong dan diakhiri dengan pelepasan balon ke udara oleh Istri Bupati yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Luwu Timur.