PT Vale Indonesia (PTVI) melalui Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) mendukung penuh langkah pemerintah untuk peningkatan target produksi pertanian di daerah itu. Langkah dukungan itu yakni dengan memberikan bantuan pelatihan dan pembelajaran kepada tenaga teknis penyuluh dan petani di Luwu Timur.
Direktur Komunikasi dan Hubungan Luar PTVI, Basrie Kamba mengatakan langkah pemerintah dalam menerapkan konsep System of Rice Intensification (SRI) Organic perlu untuk mendapat dukungan penuh dalam rangka memperkenalkan pengetahuan dasar bertani yang ramah lingkungan serta meminimalkan ketergantunagn petaniterhadap kebutuhan sarana produksi.
“Jangan ada satu jengkal pun tanah di luwu Timur ini yang sakit karena penggunaan pestisida yang berlebihan,” ujar Basri saat memberikan sambutan pada kegiatan pembelajaran dasar ekologi dan prinsip dasar SRI organic, yang diikuti oleh 40 tenaga teknis penyuluh pertanian se kabupaten Luwu Timur dan 6 petani kader, di komplek Balai Penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan BP3K Kecamatan Nuha, Rabu (10/6/15) siang tadi.
Menurutnya, PTVI mendukung penuh target pemerintah yang meningkatkan hasil produksi pertanian di Luwu Timur sepanjang hal itu diraih dengan pola ramah lingkungan. Langkah dukungan itu, yakni melalui implementasi PTPM dengan menyajikan permasalahan bagi masyarakat di sekitar wilayah usaha perusahaan, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
“PTPM merupakan salah satu mekanisme perencanaan pelaksanaan dan pengendalian program pemberdayaan sebagai bagian dari kontribusi PTVI untuk berperan serta dalam pembangunan di kabupaten Luwu Timur,” ujarnya.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (BP4K) Luwu Timur, Nursih mengatakan PTPM Pertanian Berkelanjutan 2015 memiliki fokus mendorong tercapai perbaikan budidaya pertanian pada komoditas unggulan dengan menggunakan teknologi budidaya yang maju dan ramah lingkungan dan mendorong terbentuknya kelembagaan petani yang kuat dan berfungsi dalam rangka pembangunan pertanian di kabupaten Luwu Timur.
“Program pembelajaran SRI ini adalah kali kedua, sebelumnya telah dilakukan untuk untuk angkatan pertama sebanyak 22 orang tenaga penyuluh pertanian dengan menghadirkan praktisi pertanian organic dari yayasan ALIKSA organik yang juga difasilitasi oleh PTVI melalui program PTPM,” ujarnya.
Menurutnya, tahapan akhir dari kegiatan ini adalah penguatan teknis dan training of trainer yang menghasilkan tenaga penyuluh yang handal dalam penerapan SRI pada tanaman padi.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mentargetkan peningkatan produksi yang signifikan bagi komoditas padi, jagung dan kedelai. Target bagi Luwu Timur adalah peningkatan 300 Kg per Hektar bagi padi GKP, jagung minimal 1 Ton per Hektar bagi sawah yang sudah berproduksi, serta produktivitas minimal 5,04 Ton per Hektar bagi pertanaman jagung yang baru.
Dalam kegiatan ini, selain pembelajaran di kelas, peserta juga akan melakukan kegiatan lapang berupa pengamatan hama dan penyakit pada tanaman padi.Kegiatan ini berlangsung selama lima hari yang dimulai Rabu (10/6/15) yang diikuti oleh 40 tenaga teknis penyuluh pertanian se-Kabupaten Luwu Timur dan 6 petani kader.