Maraknya kasus pencurian kantor pemerintah yang ada di Kabupaten Luwu Timur menjadi perhatian serius oleh pihak kepolisian setempat. Soalnya, sejak tahun 2007 silam kasus pencurian kantor di Luwu Timur belum juga terungkap siapa pelakunya.
Direktur Forum Pemuda, Pemantau, Kinerja, Eksekutif dan Legislatif (FP2KEL) Luwu, Ismail Ishak berharap agar pelaku kejahatan kasus pencurian dapat segera diungkap.
Dirinya juga menyarankan agar Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Anton Charliyan menurunkan tim khusus untuk mengungkap fakta pencurian kantor di Luwu Timur.
“Kasus pencurian ini sudah cukup lama namun belum terungkap seperti pada tahun 2010 lalu kasus pembobolan kantor Bupati dilakukan dua kali namun tidak terungkap,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Luwu Timur, AKBP Parojahan Simanjuntak yang dikonfirmasi mengaku akan berupaya mengusut kasus pencurian.
“Kasus lama tetap akan kita usut sampai pelakunya kita temukan makanya kita lihat jaringan ini,” ungkapnya Parojahan.
Menurutnya, pihak kepolisian saat ini terus berupaya melakukan penyidikan terkait maraknya kasus pencurian dengan cara menyebarkan anggota keseluruh wilayah Luwu Timur.
Ia juga mengimbau kepada Pemerintah Daerah (Pemda) agar tetap mewaspadai diri terutama memasang CCTV disetiap sudut kantor masing – masing.
“CCTV sangat penting agar supaya pelaku kejahatan seperti pencurian itu dapat dengan cepat dikenali dan ditangkap,” ungkap Parojahan.
Untuk diketahui, aksi kejahatan kasus pembobolan kantor pemerintah di Luwu Timur bukan hanya terjadi dikantor KB – PP. Ditahun 2007, kantor DPRD Luwu Timur telah dibobol maling. Selanjutnya, tahun 2010 kantor Bupati Luwu Timur dibobol dua kali dan sejumlah dokumen penting pun hilang.
Selain itu, kantor Departemen Agama (Depag) Malili, kantor dinas Pendapatan, Pengelola, Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan kantor dinas Kesehatan Luwu Timur juga pernah mengalami hal yang sama namun belum juga terungkap.




