Jelang puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Luwu Timur ke 14, sejumlah tokoh pemekaran yang berjasa sehingga daerah ini menjadi daerah otonom menggelar ramah tamah dengan Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler dan Wakil Bupati, Irwan Bachri Syam di Aula Dinas Pendidikan, Selasa (02/05/2017).
Acara ramah tamah dengan para tokoh pemekaran dan tokoh pendidikan seperti H.Abduh, Majid tahir, Dr.Sartian, Andi Baso, H.Dandu, H.Syamsu, dan Mahading serasa bernostalgia kembali tentang bagaimana upaya dan perjuangan mereka sehingga Kabupaten Luwu Timur ini menjadi daerah otonom. Para narasumber tersebut sangat antusias menceritakan setiap detail peristiwa pemekaran itu terjadi.
Bupati Luwu Timur, HM.Thorig Husler memberikan apresiasi atas upaya dan kerja keras seluruh tokoh pemekaran. Menurutnya perjalanan panjang telah menorehkan sejarah dalam pembentukan kabupaten ini, terangkai suka dan duka bagi para penggagas dan penginisiatif yang akan menjadi kenangan yang tak akan terlupakan sepanjang masa.
“Semuanya telah menjadi hikmah yang dapat dipetik pelajaran serta manfaat yang tak ternilai, guna kepentingan pembangunan daerah ini pada masa depan” kata Husler.
“terima kasih kepada seluruh orang tua dan masyarakat luwu timur yang telah berpartisipasi dan ikut andil dalam proses pembentukan dan pemekaran Kabupaten Luwu Timur” tambahnya.
Husler menambahkan kalau dirinya juga masih mengingat dengan jelas, beberapa tokoh pemekaran yang terlibat dalam proses pemekaran ini baik pada proses kondsolidasi maupaun administratif.
“Ada yang masih hidup serta ada pula sebagian yang telah berpulang kerahmatullah. Semoga Allah SWT Merahmati perjuangan Beliau” kenang Husler.
Husler juga masih mengharapkan saran dan masukan para tokoh pemekaran untuk membangun Luwu Timur kedepan. “Mari kita semua hargai hasil perjuangan orang tua kita ini, dengan membangun Luwu Timur menjadi lebih baik lagi” katanya.
Menurutnya pemekaran ini harus disyukuri dengan membangun daerah agar seluruh masyarakat merasakan dampak dari pemekaran. Oleh karena itu ia mengajak seluruh komponen masyarakat ikut terlibat membangun daerah.
“pembangunan kita harus mengedepankan budaya kearifan lokal dan nilai-nilai leluhur yang ada dimasyarakat, sehingga memudahkan pembangunan daerah” tutupnya.