Deretan laporan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga tidak netral alias terlibat politik praktis jelang pelaksanaan Pilkada Luwu Timur 2024 terus bertambah. Kali ini, dua pejabat setingkat kepala dinas yang dilaporkan ke Bawaslu Luwu Timur.
Laporan tersebut berasal dari kuasa hukum pasangan Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler (Ibas-Puspa) yang melaporkan dugaan pelanggaran netralitas Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur, dan Kepala Dinas Perikanan Luwu Timur, Rabu (18/9/).
“Kali ini, kami melaporkan Kepala Dinas Pertanian Amrullah Rasyid dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Luwu Timur, Alimuddin Natsir,” ujar kuasa hukum IBAS-Puspa, Andi Sukarno di Kantor Bawaslu Luwu Timur. Laporan tersebut diterima oleh staf Bawaslu Luwu Timur bernama Pungki.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur, Amrullagh Rasyid diduga turut serta melakukan mobilisasi petani melalui petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mengikuti kegiatan pengukuhan tim kecamatan salah satu kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur.
Informasi itu terungkap setelah tangkapan layar berisi chat WhatsApp Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur, Amrullah Rasyid dengan tim pemenangan calon petahana Budiman-Akbar, Selasa (17/9/2024) malam.
Amrullah adalah ASN, diduga ikut membantu untuk mengerahkan massa PPL dan petani untuk hadir pada pelantikan tim pemenangan Budiman-Akbar di Kecamatan Kalaena.
Amrullah pun tidak membantah perihal screenshotnya chatnya bersama dengan tim pemenangan Budiman-Akbar Kalaena, Amril.
“Ini kecerobohan saya. Tidak terpikir karena Tim kalaena minta dibantu untuk pengukuhan padahal mereka tahu kalau saya ini PNS dan rawan diinikasikan menggiring massa maka saya jawab seadanya. Supaya berhenti menelpon minta bantuan. Tidak berpikir bagaimana kalau hal ini disebar kemana2. Ternyata benar. Jadi singkatnya, untuk mereka berhenti menelpon,” kata Amrullah dalam klarifikasinya.