Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mendapat dukungan dana sebesar Rp539 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan tanggap darurat bencana hidrometeorologi basah. Bantuan ini diterima langsung oleh Bupati Luwu Timur, H. Budiman, dalam Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 Provinsi Sulawesi Selatan di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (02/01/2025).
Bantuan tersebut terdiri atas Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp150 juta dan bantuan logistik senilai Rp389 juta. Bantuan logistik mencakup kebutuhan dasar bagi korban bencana seperti sembako, makanan siap saji, hygiene kit, selimut, matras, tenda pengungsi, tenda keluarga, dan pompa air.
“Terima kasih atas perhatian dan dukungan BNPB. Bantuan ini akan digunakan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana, termasuk logistik dan peralatan darurat,” ujar Bupati Budiman yang didampingi Kepala BPBD Luwu Timur, dr. H. April.
Antisipasi Potensi Bencana di Sulsel
Rakor yang dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, Pj. Gubernur Sulsel Prof. Zudan Arif Fakrulloh, dan Kepala BNPB Letjen Suharyanto, membahas langkah strategis untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Pj. Gubernur Sulsel menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam meminimalkan dampak bencana. “Kami akan bergerak cepat dengan melibatkan seluruh OPD terkait, memastikan kesiapan infrastruktur, dan memberikan dukungan logistik untuk masyarakat terdampak,” ujarnya.
Menko PMK, Pratikno, juga mengingatkan bahwa intensitas curah hujan tinggi di Sulawesi Selatan memerlukan perhatian ekstra. “Persiapan fisik, logistik, dan peralatan harus matang agar dampak bencana dapat diminimalkan,” tegasnya.
Kesigapan Daerah dan Dukungan Pusat
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan bahwa rakor seperti ini dilakukan secara menyeluruh di wilayah-wilayah rawan bencana. Meski bencana telah terjadi di 16 kabupaten/kota di Sulsel pada 2024, kesigapan daerah dinilai mampu meminimalkan dampaknya.
“Dengan dukungan hampir Rp15 miliar yang disalurkan BNPB ke berbagai daerah, kami memastikan kesiapan menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem di 2025,” kata Suharyanto.
Diskusi antara pemerintah pusat dan daerah ini diharapkan dapat menyatukan langkah dalam menghadapi bencana, meningkatkan mitigasi, dan menjaga keselamatan masyarakat di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.