Hutan belantara di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, kembali menyimpan cerita misteri. Sudah sepekan, Salmon (42), warga Dusun Kalamio, Desa Marante, menghilang tanpa jejak setelah memasuki hutan untuk mencari rotan, Kamis (2/1/2025) lalu. Rotan yang rencananya akan digunakan sebagai bahan pengikat rakit menjadi petunjuk terakhir keberadaannya.
Om Sammo, begitu ia akrab disapa, dikenal sebagai sosok tangguh yang mengandalkan alam untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai warga yang kerap memasuki hutan, ia bukanlah orang asing di tengah rimbunnya pohon dan medan berat. Namun, perjalanan kali ini menjadi teka-teki yang hingga kini belum terpecahkan.
Pertemuan Terakhir di Tengah Hutan
Siang itu, di tengah perjalanan di hutan Kalamio, Salmon bertemu dengan dua tetangganya, Esrong (50) dan Karti (35). Keduanya melihat Salmon sibuk dengan aktivitasnya, tetapi tidak sempat berbincang.
“Kami hanya sempat melihat dia dari kejauhan. Saat kami kembali mencari dia untuk pulang bersama, yang kami temukan hanya tumpukan rotan yang dia kumpulkan,” kata Esrong.
Keduanya sempat menunggu hingga sore menjelang gelap, tetapi Om Sammo tak kunjung muncul. “Kami kira dia sudah lebih dulu pulang, jadi kami kembali ke kampung,” imbuh Karti.
Namun, setibanya di rumah Salmon, kekhawatiran mulai muncul. Pria tangguh itu ternyata belum pulang.
Pencarian Malam yang Tak Berujung
Laporan segera disampaikan kepada pemerintah Desa Marante. Malam itu juga, warga Dusun Kalamio bergerak menyisir hutan dengan peralatan seadanya. Hutan yang gelap dan lebat menjadi tantangan tersendiri dalam pencarian.
“Warga berusaha mencari hingga larut malam, tetapi hingga kini korban belum ditemukan,” ujar Arham, Danpos SAR Masamba.
Tim SAR gabungan, yang kini telah bergabung dalam pencarian, menggunakan alat bantu seperti drone untuk menjelajahi titik-titik yang sulit dijangkau. Namun, jejak Salmon alias Om Sammo seakan lenyap ditelan belantara.
Harapan dari Keluarga dan Warga
Bagi keluarga, Salmon adalah sosok yang piawai bertahan hidup di alam liar. Mereka percaya ia masih bertahan di suatu tempat di dalam hutan.
Dukungan juga datang dari warga Dusun Kalamio yang bergantian menyisir hutan, membawa bekal seadanya, dengan semangat tak pernah padam.
Hutan dan Doa yang Menggema
Hutan Seko yang menjadi sumber kehidupan bagi warga kini terasa lebih mencekam, bukan hanya karena medannya yang berat, tetapi juga misteri yang menyelimuti hilangnya Om Sammo.
Meski waktu terus berlalu, harapan untuk menemukan Salmon tetap membara. Di tengah sunyi belantara, doa keluarga dan warga menjadi suara yang terus memanggil pria tangguh itu untuk pulang.
Hutan Seko mungkin telah menyimpan jejak Salmon, tetapi cinta dan keyakinan warga Dusun Kalamio tetap menjadi terang di tengah gelapnya misteri ini.