Buat kamu yang doyan pakai smartwatch, ada kabar kurang sedap nih! Sebuah penelitian dari Universitas Notre Dame, Amerika Serikat, baru saja menemukan bahwa beberapa tali strap smartwatch ternyata mengandung zat kimia berbahaya yang disebut sebagai “forever chemical” atau zat kimia abadi.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Environmental Science & Technology Letters pada 21 Januari 2025 ini mengungkap bahwa dari 22 tali smartwatch yang diuji, 15 di antaranya mengandung PFAS (polifluoroalkil), khususnya asam perfluorohexanoic (PFHxA). “Yang mengejutkan, beberapa sampel mengandung PFHxA di atas 1.000 bagian per miliar! Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk konsumen lainnya,” ungkap Graham Peaslee, profesor dari Universitas Notre Dame.
Para peneliti memang tidak menyebut merek atau tipe smartwatch mana yang paling banyak mengandung PFAS, tapi mereka memastikan bahwa sampel penelitian ini diambil dari produk Apple, CASETiFY, Fitbit, Google, dan Samsung. Tentu saja, temuan ini bikin publik was-was. Bahkan, di Amerika Serikat, Apple sampai kena gugatan hukum terkait hal ini. Meski begitu, Apple mengklaim bahwa tali strap smartwatch mereka tetap aman digunakan.
Apa Itu PFAS?
Buat yang belum familiar, PFAS adalah zat kimia yang susah banget terurai di lingkungan. Jadi, kalau sekali masuk ke tubuh atau lingkungan, zat ini bisa bertahan dalam waktu yang lama. Menurut laporan Times of India, PFAS sering ditemukan di barang-barang sehari-hari, seperti penggorengan anti lengket, kertas pembungkus makanan cepat saji, peralatan outdoor, karpet, busa pemadam kebakaran, dan bahkan beberapa kosmetik seperti foundation serta maskara.
Bahaya PFAS untuk Kesehatan
Ternyata, zat ini nggak bisa dianggap remeh! Paparan PFAS bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kanker, gangguan hati, penurunan kesuburan, hingga melemahnya sistem imun tubuh. Zat ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi, air minum, atau kontak langsung dengan produk yang mengandung PFAS.
Ada di Mana Saja?
PFAS ini udah menyebar ke mana-mana, lho! Para peneliti telah menemukannya di tanah, air, udara, serta dalam darah manusia dan hewan di seluruh dunia. Nah, kalau tali smartwatch yang kita pakai juga mengandung zat ini, berarti potensi paparan makin besar, kan?
Jadi, buat kamu yang sering pakai smartwatch, mungkin bisa mulai lebih selektif memilih tali strap-nya. Nggak ada salahnya cari alternatif bahan yang lebih aman buat kesehatan dan lingkungan!