Dikira Bupati Terpilih Minta Tolong, Eh Ternyata Penipu!

Redaksi
Redaksi
Polisi menangkap dua pelaku penipuan yang mengatasnamakan Bupati Luwu Terpilih, Patahuddin (Sumber: ist)

Siapa sangka niat baik bisa berujung apes? Itulah yang dialami Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Andi Pallanggi. Niatnya membantu justru membuatnya menjadi korban penipuan bermodus mengatasnamakan Bupati Luwu terpilih, Patahuddin.

Ceritanya bermula pada Senin (6/1/2025), ketika seorang pria tak dikenal tiba-tiba muncul di kantor Andi Pallanggi. Dengan percaya diri, pria itu mengaku sebagai utusan dari bupati terpilih dan meminta bantuan dana sebesar Rp 7 juta. Katanya, uang itu bakal dipakai buat ganti ban mobil Pak Bupati.

Biar makin meyakinkan, pelaku sampai menelepon seseorang yang suaranya mirip banget dengan Patahuddin. Dalam percakapan itu, korban mendengar suara di seberang telepon berkata, “Halo Pak Kadis, bisa dibantu-bantu itu anggota di situ untuk ganti ban mobil.”

Melihat foto profil si penelepon menampilkan wajah bupati terpilih, Andi Pallanggi pun makin percaya. Tanpa curiga, ia langsung menyerahkan uang yang diminta. Setelah uang berpindah tangan, sang “utusan” langsung kabur.

Namun, tak lama setelahnya, korban mulai curiga dan menghubungi ajudan Bupati Luwu terpilih. Dari sanalah terbongkar kalau Patahuddin sama sekali tidak pernah meminta uang. Sadar dirinya kena tipu, Andi Pallanggi pun melapor ke Polres Luwu.

Tak butuh waktu lama, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap dua pelaku. Mereka adalah Fahri alias Iccong (36), warga Dusun Wara, yang bertugas mendatangi korban, serta Hayyul Muttaqim alias Fajar (38), warga BTN Mungkasa, yang berpura-pura menjadi Bupati Luwu terpilih saat menelepon korban.

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma, menyebut bahwa barang bukti yang diamankan dari para pelaku meliputi dua unit handphone, satu kaos bertuliskan “LABUBU” yang dikenakan pelaku saat beraksi, serta sebuah topi hitam. Saat ini, polisi masih mendalami kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi.

Kapolres Luwu, AKBP Arisandi, mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya jika ada pihak yang mengaku sebagai pejabat dan meminta uang. Apalagi, menjelang pelantikan serentak bupati dan wakil bupati di Indonesia, modus seperti ini bisa saja marak terjadi.

“Kami imbau masyarakat untuk selalu waspada. Jika ada permintaan bantuan yang mencurigakan, lebih baik dikonfirmasi dulu. Jangan sampai jadi korban penipuan seperti ini,” tegas Kapolres.

Polres Luwu pun mengajak warga untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa. Jangan sampai ada korban berikutnya gara-gara trik penipuan semacam ini!

Share This Article