Irwan Bachri Syam, yang akrab disapa Ibas, akan segera dilantik sebagai Bupati Luwu Timur periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 20 Februari 2025, besok.
Lahir dari keluarga sederhana di Wasuponda, Sulawesi Selatan, perjalanan politik Ibas bukanlah kisah instan. Ia meniti karier dari bawah, menjadikannya sosok yang dekat dengan rakyat.
Pilihan warga Luwu Timur pada Pilkada 2024 jatuh kepadanya. Berpasangan dengan Puspawati Husler, ia mengantongi 88.748 suara, mengungguli dua pesaingnya, Budiman-Akbar (63.787 suara) dan Isrullah-Usman (18.984 suara). Bagi Ibas, angka-angka ini lebih dari sekadar kemenangan politik. “Ini bukti kepercayaan rakyat kepada saya,” ujarnya.
Namun, di balik sorotan kemenangan, sedikit yang tahu bahwa Ibas pernah berjuang keras demi bertahan hidup.
Sebagai anak seorang petani dan pedagang pasar, ia harus bekerja sejak dini. Ia pernah menjadi sopir pete-pete untuk membayar biaya kuliah dan mengantarkan dagangan orang tuanya dari Wasuponda ke Towuti.
“Saya paham rasanya tak punya biaya untuk sekolah,” kenangnya.
Kerasnya hidup tak menghalangi tekadnya. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Muslim Indonesia pada 2002, lalu menyelesaikan Program Profesi Studi Insinyur pada 2019. Kisah perjuangan Irwan dalam berjuang menempuh pendidikan juga difilmkan oleh Mattujulima Production dalam film berdurasi 32 menit yang berjudul “IR.WAN – Mimpi Masyarakat Biasa“
Langkah Awal di Dunia Politik
Dunia politik mulai akrab dengannya saat menjabat Wakil Bupati Luwu Timur periode 2016-2021. Takdir membawanya lebih cepat ke kursi bupati ketika Thorig Husler, bupati saat itu, wafat pada 2021. Meski hanya menjabat selama sepekan, pengalaman itu mengukuhkan langkahnya di panggung politik.
Kini, sebagai bupati terpilih, Ibas membawa visi perubahan bagi Luwu Timur. Ia menyiapkan program unggulan ‘Tiga Kartu Sakti’, mencerminkan perjalanan hidupnya yang sarat perjuangan:
- Kartu Luwu Timur Pintar, memberikan beasiswa penuh hingga perguruan tinggi, seragam gratis, dan bantuan pendidikan lain.
- Kartu Luwu Timur Sehat, memastikan akses layanan kesehatan gratis, termasuk rumah singgah bagi pasien rujukan ke luar daerah.
- Kartu Lansia, memberikan bantuan tunai Rp 1 juta per bulan bagi warga lanjut usia.