Kabar duka datang dari Tanah Suci. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Utara, Amir Makhmud, tutup usia saat menjalani ibadah umrah. Informasi mengenai wafatnya politisi senior Partai Golkar itu pertama kali beredar di berbagai grup percakapan pada Sabtu, 1 Maret 2025.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka dari Madinah, Ketua DPRD Luwu Utara, Pak Amir Makhmud meninggal dunia,” begitu isi salah satu pesan yang menyebar cepat di WhatsApp.
Kepergian Amir Makhmud mengejutkan banyak pihak, terutama masyarakat Luwu Utara yang mengenalnya sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat.
Amir Makhmud bukan sekadar politisi. Ia adalah figur yang dikenal tegas dalam kebijakan, namun tetap merakyat. Perjalanannya di dunia politik dimulai dari organisasi kepemudaan sebelum akhirnya menjadi Ketua DPRD Luwu Utara. Selama menjabat, ia kerap terlibat dalam berbagai inisiatif pembangunan daerah, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Namun, di tengah kesedihan, masyarakat Luwu Utara mengenang Amir Makhmud bukan hanya sebagai Ketua DPRD, tetapi juga sebagai pemimpin yang meninggalkan jejak dalam pembangunan daerah.
Kepergiannya di Tanah Suci menutup perjalanan panjang seorang pemimpin yang mengabdikan hidupnya untuk Luwu Utara.