Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, Kota Palopo kembali menjadi sorotan. Tidak hanya sebagai pusat sejarah dan ekonomi Luwu Raya, tetapi juga sebagai simbol identitas dan kebanggaan bagi seluruh Wija to Luwu.
Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan, Hasbi Syamsu Ali, menekankan pentingnya Palopo dalam struktur sosial dan politik kawasan ini.
“Palopo adalah jantung Luwu Raya. Sejarah dan budaya kita berakar kuat di kota ini. Jika Palopo maju, maka seluruh Luwu Raya juga akan berkembang,” ujar Hasbi saat menghadiri Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Badan Pengurus Daerah (BPD) KKLR Kota Palopo di Makassar.
Sebagai kota yang menyimpan jejak panjang peradaban Luwu, Palopo kini dihadapkan pada tantangan baru yakni stabilitas politik dan kepemimpinan yang akan menentukan masa depannya.
Dalam konteks Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang telah diperintahkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Hasbi menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam memilih pemimpin yang tepat.
“PSU ini bukan sekadar proses administratif, tetapi juga ujian bagi kedewasaan demokrasi kita. Warga harus cerdas dalam memilih pemimpin yang benar-benar memahami kebutuhan Palopo dan Luwu Raya,” kata Hasbi.
Dia mengingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh kepentingan politik sesaat dan memilih berdasarkan rekam jejak serta visi kepemimpinan yang jelas.
Hasbi juga menyoroti risiko jika kepemimpinan yang terpilih tidak mampu membawa Palopo ke arah yang lebih baik.
“Kita tidak boleh salah dalam melangkah. Palopo membutuhkan pemimpin yang mampu menjawab tantangan zaman, bukan sekadar janji politik,” tegasnya.
Dalam pusaran dinamika politik, Palopo dihadapkan pada pilihan penting yakni apakah akan terus menjadi pusat pertumbuhan dan kebanggaan Luwu Raya, atau justru terjebak dalam ketidakpastian akibat keputusan politik yang tidak matang.
Kini, lanjutnya, semua bergantung pada warga yang akan menentukan masa depan kota ini melalui PSU mendatang.
“PSU ini janganlah disia-siakan dengan terjebak memilih pemimpin yang rekam jejaknya kurang layak. Palopo butuh pemimpin baru yang dipercaya bisa membawa perubahan yang lebih baik. Jangan sampai salah pilih,” tandasnya.