Sorak-sorai penonton membahana di Gedung Olahraga (GOR) Malili, Ahad (16/03/2025) malam.
Turnamen Futsal Liga Ramadhan XII resmi dimulai, membawa serta semangat anak-anak muda yang menjadikan futsal lebih dari sekadar permainan—ini adalah panggung mereka, tempat mimpi dan harapan bertemu dalam dentuman bola di lapangan hijau.
Sejak peluit pertama dibunyikan, suasana di GOR Malili terasa berbeda. Di antara sorotan lampu, 24 tim terbaik dari berbagai penjuru Luwu Timur bersiap bertarung. Mereka tidak hanya mengejar trofi, tetapi juga kesempatan untuk menorehkan nama di dunia futsal yang lebih besar.
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, yang membuka turnamen ini, memahami betul bahwa olahraga adalah salah satu cara terbaik membentuk generasi muda yang tangguh.
“Turnamen ini bukan hanya soal siapa yang menang atau kalah. Ini tentang disiplin, kerja sama, dan mental bertanding yang akan berguna di masa depan,” ujarnya.
Salah satu aturan unik dalam turnamen ini adalah kewajiban setiap tim menurunkan dua pemain muda kelahiran minimal 1 Januari 2005 di babak pertama. Aturan ini bukan sekadar regulasi, melainkan strategi untuk menyiapkan regenerasi atlet futsal Luwu Timur.
Herawan Raditya, inisiator Liga Ramadhan, mengungkapkan bahwa sejak awal, turnamen ini dirancang untuk memberi ruang bagi bakat-bakat muda.
“Kami ingin turnamen ini bukan sekadar hiburan, tapi batu loncatan bagi mereka yang serius ingin berkarier di futsal,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Luwu Timur, Muhammad Safaat DP melihat Liga Ramadhan sebagai lebih dari sekadar pertandingan.
“Turnamen ini adalah ladang pencarian talenta. Siapa tahu, dari sini akan lahir pemain yang suatu hari nanti membela Luwu Timur di tingkat provinsi atau bahkan nasional,” ujar Safaat, yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Kominfo-SP Lutim.
Puncak acara pembukaan ditandai dengan penyerahan Piala Bergilir dari Bupati Irwan kepada Ketua Panitia, Rahmat Thamrin, disusul dengan tendangan pertama yang membuka pertandingan perdana.
Gemuruh tepuk tangan mengiringi momen tersebut, menandakan bahwa turnamen ini telah resmi dimulai.
Di tribun, Wakapolres Lutim Kompol Hajriadi, Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan Andi Juana, Kepala Dinas Parmudora Andi Tabacina Akhmad, serta para kepala OPD lainnya turut menyaksikan jalannya pertandingan dengan penuh antusiasme.
Bagi mereka, Liga Ramadhan bukan sekadar kompetisi, tetapi juga bukti bahwa Luwu Timur memiliki generasi emas yang siap mengharumkan nama daerah melalui olahraga.