Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) pada Kamis (27/3/2025) menetapkan Ikal AS sebagai Direktur Utama.
Pemuda kelahiran Tampinna, 4 Maret 1986 ini kini memimpin BUMD kebanggaan Luwu Timur, mengemban tanggung jawab besar untuk mengarahkan perusahaan menuju pertumbuhan yang lebih pesat.
Banyak orang mengenal Ikal lebih dulu sebagai aktivis dan tokoh organisasi kepemudaan. Ikal aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), KONI Luwu Timur, dan Karang Taruna Tampinna, menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan masyarakat.
Kini, dia menghadapi tantangan baru: mengubah PT LTG menjadi mesin ekonomi daerah yang tangguh dan mandiri.
Dari Aktivis ke Dunia Bisnis
Ikal bukan sekadar aktivis. Dia menyelesaikan studi di Universitas Veteran RI Makassar sebagai sarjana pertambangan dan meniti karier di berbagai posisi strategis di sektor pertambangan dan keuangan.
Di dunia profesional, Ikal pernah menjabat sebagai Manajer Operasional di PT BMU dan CV Kiswah, mengasah kemampuannya dalam manajemen bisnis dan investasi.
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menekankan pentingnya inovasi dalam kepemimpinan baru ini.
“Saya ingin melihat PT Luwu Timur Gemilang berkembang, bukan sekadar menjalankan tugas administratif. Kita butuh inovasi dan terobosan baru,” ujarnya.
Sebagai Direktur Utama, Ikal menghadapi tantangan besar untuk mengoptimalkan peran PT LTG dalam menopang pendapatan daerah. Selama ini, BUMD sering kali hanya berfungsi sebagai unit administratif tanpa terobosan bisnis yang signifikan.
Di bawah kepemimpinannya, PT LTG diharapkan mampu menciptakan sumber pendapatan baru yang lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan pada dana pemerintah.
Tantangan Direksi Baru: Mengembangkan Bisnis dan Meningkatkan Laba
Di bawah kepemimpinan sebelumnya, PT Luwu Timur Gemilang berhasil membentuk Join Venture Corporation (JVCo) dengan PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) dan PT Aneka Tambang (Antam).
Kolaborasi ini menghasilkan tiga perusahaan patungan, yakni PT Lingke Sulawesi Mineral, PT Sulawesi Damai Mineral, dan PT Pongkeru Mineral Utama. Ketiga perusahaan ini mengelola tiga Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kabupaten Luwu Timur.
Sebagai BUMD yang masih muda, PT Luwu Timur Gemilang yang baru berdiri pada Desember 2023 mendapat penyertaan modal awal Rp 5 miliar dari Pemkab Luwu Timur. Dalam laporan bisnisnya per 31 Desember 2024, modal akhir PT LTG mencapai Rp 5,011 miliar, atau dengan laba awal Rp 11 juta lebih.
Usai pelantikan, Ikal menegaskan komitmennya untuk membawa PT LTG ke level yang lebih kompetitif.
“BUMD harus dikelola secara profesional, transparan, dan berorientasi pada hasil. Saya ingin membawa pola pikir korporasi yang lebih dinamis ke dalam PT LTG,” katanya.
Perombakan Struktur Direksi
RUPS LB juga menetapkan pergantian kepemimpinan di jajaran komisaris dan direksi.
- Dr. Ramadhan Pirade, SE. MM. CWM menggantikan Saldi Mansur sebagai Komisaris PT LTG.
- Andi Hikmad, SE ditunjuk sebagai Komisaris.
- Ikal AS, ST menggantikan Iwan Usman sebagai Direktur Utama PT LTG.
- Adam Safar, ST menjabat sebagai Direktur Umum dan Keuangan.
Kini, tantangan berada di tangan Ikal AS. Mampukah ia mengubah wajah PT Luwu Timur Gemilang? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, pria asal Tampinna ini bukan orang yang mudah menyerah.