PT Bahtera Tiga Investa (BTI) berkomitmen mendirikan pabrik penggilingan beras modern di Luwu Timur untuk memanfaatkan potensi pertanian lokal yang melimpah.
Proyek ini bertujuan memastikan pasokan beras nasional dan meningkatkan nilai tambah bagi petani setempat.
Muhammad Riza Wibawa, CEO PT BTI dan Chief Financial Officer Eastlight, menjelaskan bahwa pabrik ini akan menggunakan teknologi terkini dan berfungsi sebagai fasilitas pengolahan pangan strategis di kawasan timur Indonesia.
“Ini bukan hanya soal investasi, tapi juga tentang bagaimana kami berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar Riza.
Kabupaten Luwu Timur memiliki potensi pertanian yang sangat besar, terutama dalam produksi padi. Sesuai data BPS, di tahun 2023, daerah ini menghasilkan sekitar 229,2 ribu ton gabah kering giling (GKG), yang menunjukkan kapasitas besar untuk pengolahan beras.
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menyambut positif rencana investasi tersebut karena akan meningkatkan sektor pertanian di daerahnya. Kehadiran industri baru ini dianggap sebagai peluang besar untuk mewujudkan visi Luwu Timur Maju dan Sejahtera.
Irwan juga mengimbau Kepala OPD dan perangkat daerah terkait untuk segera mempersiapkan hal-hal teknis yang mendukung kelancaran investasi ini.
“Investasi seperti ini sangat kami dukung karena manfaatnya besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, saya meminta perangkat daerah segera mengambil langkah-langkah sesuai kewenangan dan regulasi yang berlaku, jangan hanya menunggu,” tegas Irwan.