Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo menyatakan komitmennya mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Luwu Timur melalui kolaborasi akademik dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor Unanda, Annas Boceng saat melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Bupati Lutim, Kamis (8/5/2025).
Dalam kunjungan yang berlangsung hangat di Lounge Kantor Bupati, rombongan Unanda yang juga didampingi Ketua Yayasan Tociung, Prof Baharuddin Mappangaja, disambut langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam dan Wakil Bupati Puspawati Husler.
Rektor Unanda menyampaikan bahwa kampus tidak hanya hadir sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun daerah.
Dia menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam menciptakan kebijakan berbasis riset dan ilmu pengetahuan.
“Kami ingin mengambil peran aktif dalam pembangunan Luwu Timur. Kampus siap hadir untuk memberi solusi, mendampingi implementasi kebijakan, dan mendorong peningkatan kualitas SDM di desa maupun kota,” ujar Annas Boceng.
Sementara itu, Irwan merespons positif tawaran kolaborasi tersebut. Dia mengungkapkan bahwa lebih dari separuh program prioritas Pemkab Lutim berkaitan langsung dengan isu-isu pembangunan di tingkat desa dan masyarakat, yang membutuhkan keterlibatan pihak akademik untuk hasil yang lebih terukur dan berkelanjutan.
“Pemerintah daerah sangat terbuka terhadap kolaborasi yang membawa nilai tambah. Masukan dari civitas akademika seperti Unanda sangat kami hargai dalam menyempurnakan tata kelola pemerintahan,” jelas Irwan.
Dia juga menambahkan bahwa kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh kualitas manusianya.
Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan dan kapasitas SDM menjadi fokus utama dalam tiga tahun ke depan.
Wakil Bupati Puspawati Husler juga turut menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Unanda.
Dia menilai kehadiran perguruan tinggi yang proaktif seperti ini merupakan modal besar dalam menciptakan perubahan yang inklusif dan berdampak luas.
Silaturahmi ini diakhiri dengan diskusi terbuka yang membahas peluang konkret kerja sama dalam bentuk riset terapan, pelatihan aparatur desa, hingga pengembangan model tata kelola pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.