Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Raja Juli Antoni, menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam menyelesaikan konflik lahan serta mendorong praktik tambang berkelanjutan saat menghadiri acara ramah tamah bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan manajemen PT Vale Indonesia di TAB Sorowako, Jumat (13/06/2025).
Acara ini turut dihadiri Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam, Wakil Bupati Puspawati Husler, Komisaris MIND ID Grace Natalie, Plt CEO PT Vale Bernardus Irmanto, perwakilan Pemprov Sulsel, unsur Forkopimda, serta para kepala OPD Lutim.
Dalam sambutannya, Raja Juli memuji PT Vale sebagai contoh praktik responsible mining (tambang yang bertanggung jawab) yang bisa dijadikan rujukan nasional.
“Kita butuh keluar dari dikotomi ekstrem antara eksploitasi tanpa batas dan perlindungan lingkungan yang kaku. Pendekatan jalan tengah adalah keniscayaan. Ini bukan kompromi murahan, tapi solusi saling menguntungkan,” ujar Raja Juli.
Ia juga menegaskan bahwa kawasan hutan bukan sekadar aset negara, tapi amanah bagi generasi mendatang. Menurutnya, upaya reklamasi PT Vale yang telah membentuk kembali kawasan menyerupai hutan alam menunjukkan potensi sinergi antara industri dan pelestarian.
Lebih lanjut, Raja Juli menyatakan kesiapannya mendorong revisi kebijakan di tingkat nasional agar praktik baik seperti yang dijalankan PT Vale menjadi acuan regulatif bagi sektor pertambangan.
Sementara itu, Bupati Irwan menggarisbawahi bahwa lebih dari 70 persen wilayah Luwu Timur merupakan kawasan hutan, termasuk sejumlah lahan potensial yang bisa mendukung program cetak sawah dan ketahanan pangan.
“Kami tidak menolak investasi. Tapi kami ingin pembangunan yang taat aturan dan berpihak pada masyarakat. Perlu ada ruang dialog agar hutan produksi terbatas juga bisa dimanfaatkan secara produktif dan berkelanjutan,” ucap Irwan.
Ramah tamah ini menjadi bagian akhir dari rangkaian kunjungan kerja Menteri Kehutanan ke Luwu Timur, sekaligus membuka babak baru koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri dalam menciptakan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi.