Perum Bulog Palopo memastikan siap menyerap seluruh hasil panen jagung petani di Luwu Timur dengan harga terjamin dari pemerintah.
Kepastian itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Ketahanan Pangan yang digelar di Aula Sasana Praja Kantor Bupati, Selasa (12/8/2025).
Sekretaris Daerah Luwu Timur, Bahri Suli, menegaskan jaminan penyerapan panen oleh Bulog menjadi kabar baik bagi petani jagung.
Menurutnya, tidak boleh ada hasil panen yang terbuang atau tidak terserap pasar.
“Bulog hadir memberikan kepastian. Petani tidak boleh dirugikan dengan syarat yang berat, hasil panen harus terserap dengan harga yang terjamin,” ujar Bahri.
Bahri menambahkan, Pemkab Luwu Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus mendorong peningkatan produksi jagung untuk mendukung target swasembada jagung nasional 2025.
Dia meminta penyuluh pertanian mengawal langsung budidaya petani, sementara pemerintah kecamatan dan desa ikut aktif dalam program ini.
Dukungan juga datang dari Polres Luwu Timur. Kabag SDM Polres, AKP Martinus Wemben, menyebutkan 128 personel Polri dikerahkan untuk menggerakkan program ketahanan pangan di 125 desa dan 3 kelurahan.
Selain itu, Polres membentuk lima Desa Tangguh Pangan Bhayangkara sebagai percontohan pengembangan jagung.
“Program ini memanfaatkan lahan produktif, baik milik masyarakat maupun yang dikelola PTPN. Meski ada tantangan biaya di beberapa lahan, kami tetap komitmen mendukung ketahanan pangan,” kata Martinus.
Rakor menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lutim Amrullah Rasyid, Kepala BPS Lutim Muh. Harta Saham, dan Kepala Bulog Palopo Hadir Alamsyah. Acara ini turut diikuti camat, kepala desa, penyuluh pertanian, hingga kelompok petani.




