PT Vale Indonesia mengimbau masyarakat di Kecamatan Towuti untuk sementara waktu tidak menggunakan air dari sumber terdekat pasca terjadinya kebocoran pipa yang berdampak pada pasokan air di wilayah tersebut.
Perusahaan menegaskan, langkah ini merupakan bentuk antisipasi demi menjaga keselamatan warga hingga hasil uji laboratorium resmi mengenai kualitas air diumumkan.

Selain itu, PT Vale juga meminta masyarakat segera melaporkan apabila menemukan perubahan pada air, tanaman, maupun lahan persawahan, serta aktif menghadiri pertemuan komunitas guna memperoleh informasi terkini.
Untuk mendukung komunikasi dan penanganan, PT Vale membuka Posko Pengaduan dan Informasi di Kantor Kecamatan Towuti yang beroperasi setiap hari pukul 07.00–18.00 WITA, serta menyediakan layanan darurat 24 jam melalui nomor 081144301679.
“PT Vale juga menyiapkan tim medis khusus untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warga tetap terjaga,” bunyi keterangan perusahaan.
Diketahui, kebocoran pipa tersebut melibatkan bahan bakar High Sulfur Fuel Oil (HSFO). Menurut sejumlah kajian, HSFO berbahaya karena menghasilkan emisi sulfur dioksida (SO₂) yang dapat memicu polusi udara dan hujan asam, serta partikel halus PM2.5 yang mengancam kesehatan manusia dan ekosistem.
Berdasarkan data IWA Publishing, HSFO termasuk dalam kategori “Light Non-Aqueous Phase Liquid” (LNAPL). Bila tumpahan atau kebocoran HSFO merembes ke tanah, minyak ini bisa menyerap dan bermigrasi cepat menuju air tanah, khususnya di akuifer terpecah seperti kawasan karst, sehingga dampaknya sangat sulit diberantas.