Program Kartu Lansia kembali mendapat perhatian setelah pemerintah menerapkan pola penyaluran door to door kepada warga lanjut usia yang memiliki keterbatasan fisik. Metode ini dinilai sebagai pendekatan pelayanan publik yang lebih manusiawi karena pemerintah hadir langsung di rumah warga.
Anggota DPRD Luwu Timur, Aprianto, menilai langkah tersebut menunjukkan empati birokrasi terhadap kelompok rentan. “Ketika pemerintah mendatangi rumah warga lansia, itu artinya mereka hadir sebagai pelayan rakyat yang memahami kondisi riil di lapangan,” ujarnya, Jumat (07/11/2025).
Ia mengatakan cara ini memastikan lansia tidak lagi bergantung pada kemampuan fisik untuk menerima hak mereka. Bantuan benar-benar diterima oleh warga yang berhak tanpa hambatan mobilitas.
Aprianto mendorong metode penyaluran langsung turut diterapkan pada program sosial lainnya agar manfaatnya lebih pasti dan tidak sekadar tercatat di data administrasi. Ia menilai pendekatan semacam ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan pemerintah.
Program Kartu Lansia merupakan bagian dari visi “Luwu Timur Juara yang Berkeadilan dan Sejahtera.” Tahun ini, lebih dari 3.000 lansia menerima bantuan sebesar Rp1 juta per bulan melalui Dinas Sosial.
Menurut Aprianto, keberhasilan program tidak hanya diukur dari jumlah penerimanya, tetapi dari nilai kemanusiaan yang mengiringi pelaksanaannya. Ia menyebut nilai tersebut semakin langka namun sangat dibutuhkan oleh warga Luwu Timur.




