Komitmen terhadap keterbukaan informasi publik kembali diuji. Komisi Informasi (KI) Provinsi Sulawesi Selatan resmi membuka Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025 pada Jumat, 31 Januari 2025.
Acara yang berlangsung di Toraja Room, Kantor Gubernur Sulsel, ini menjadi ajang bagi badan publik untuk membuktikan transparansi dan akuntabilitas mereka kepada masyarakat.
Ketua KI Sulsel, Fauziah Erwin, menegaskan bahwa keterbukaan informasi bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya membangun masyarakat yang cerdas dan kritis.
“Sejauh ini, banyak badan publik masih terbatas pada penyediaan informasi dasar. Padahal, tujuan utama UU No. 14 Tahun 2008 adalah menciptakan masyarakat yang memiliki akses luas terhadap informasi yang berkualitas,” katanya.
Monev 2025 ini diikuti oleh 163 badan publik yang mencakup pemerintah kabupaten/kota, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), partai politik, lembaga vertikal, pemerintah desa, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Tahun ini, evaluasi diperluas dengan memasukkan partai politik dan BUMD sebagai peserta, menandakan upaya serius untuk memastikan keterbukaan di berbagai sektor.
Penilaian dilakukan berdasarkan lima indikator utama: sarana dan prasarana, digitalisasi, jenis informasi, kualitas informasi, dan komitmen organisasi. Untuk menjamin objektivitas, Komisi Informasi Sulsel menggandeng tim independen yang terdiri dari akademisi, tokoh masyarakat, dan aktivis difabel.
Kepala Bidang Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Diskominfo Sulsel, Fitra, menyambut baik pelaksanaan Monev ini sebagai langkah strategis dalam mengawal transparansi pemerintahan.
“Kami berharap badan publik semakin meningkatkan kualitas keterbukaan informasi, bukan hanya memenuhi kewajiban administratif, tetapi juga melayani hak publik untuk tahu,” ujarnya.
Dengan evaluasi yang semakin luas dan indikator yang lebih ketat, akankah badan publik di Sulsel benar-benar mampu menjawab tuntutan transparansi? Hasil Monev 2025 akan menjadi cerminan sejauh mana keterbukaan informasi telah diimplementasikan secara nyata.