Carut marut pelaksanaan Ujian nasional (UN) tingkat SMU nampaknya belum usai. Di Kabupaten Luwu Timur, untuk materi ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia yang akan digelar Senin (22/4/13) hari ini, sebanyak dua sekolah dipastikan tidak memperoleh soal, sekaligus lembar jawaban computer (LJK) yang akan digunakan siswa untuk mengerjakan soal ujian.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudparmudora) Kabupaten Luwu Timur Ismail mengatakan dipastikan sebanyak dua sekolah tidak kebagian soal untuk UN mata pelajaran bahasa Indonesia.
Guna menyiasati hal tersebut, pihaknya sudah sepakat dengan seluruh pihak terkait seperti pengawas UN dan pihak kepolisian untuk melakukan penggandaan soal yang ada dari sekolah lain, dengan cara fotocopy soal untuk digunakan di dua sekolah tersebut.
Data yang diperoleh, dua sekolah yang tidak kebagian soal Bahasa Indonesia itu yakni SMA Negeri 1 Burau dengan total siswa sebanyak 251 orang, dan SMA Negeri 1 Towuti dengan jumlah siswa sebanyak 228 orang.
Tidak hanya penggandaan soal, pihaknya juga melakukan penggandaan LJK yang akan digunakan siswa mengisi jawaban UN.
“LJK juga kami fotocopy, nantinya LJK ini akan kami kirimkan bersama dengan jenis soal yang dikerjakan kepada universitas pemeriksa, guna disalin terlebih dahulu jawaban yang ada ke LJK yang asli,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, LJK yang digunakan tahun ini berbeda dengan LJK yang digunakan ditahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini setiap LJK dilengkapi dengan Quick Respons Code atau QR Code, yang berfungsi untuk mencocokkan lembaran soal yang digunakan dengan lembar jawaban.
Belum diketahui pasti, apakah tindakan penggandaan soal yang merupakan kebijakan Dinas pendidikan di daerah bagi sekolah yang tidak memperoleh soal UN akan berpengaruh terhadap hasil akhir siswa nantinya. (b)
Alpian Alwi