Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Kota Palopo menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Palopo, Rabu (3/7/2013). Unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa ini menuntut DPRD Kota Palopo menolak rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palopo yang akan menaikan tarif air yang saat ini giat disosialisasikan.
Kordinator lapangan aksi, Imran mengungkap ada sinyal DPRD menyetujui rencana kenaikan ini. Olehnya itu, Imran meminta DPRD Kota Palopo agar membubarkan tim sosialisasi kenaikan tarif yang dibentuk PDAM.
“Tidak ada alasan PDAM menaikkan tarif. Jika alasannya adalah defisit, kan ada bantuan dana sebesar Rp24 miliar yang dialokasikan pemerintah kepada perusahaan ini,” katanya.
Menanggapi hal itu, ketua komisi C DPRD Kota Palopo Taming Somba yang didampingi wakil ketua DPRD Amiluddin Nur, mengaku akan segera memanggil pihak PDAM Palopo untuk menjelaskan latar belakang kenaikan tarif ini. “Kami memang telah menerima surat dari PDAM terkait rencana itu, dalam waktu dekat kami akan panggil pihak PDAM untuk memberi penjelasan,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, pada dasarnya ia mendukung aksi yang digelar mahasiswa yang menolak kenaikan tarif PDAM tersebut. “Kami memang mencermati bahwa rencana kenaikan ini tidak tepat,” ujarnya.
Rencana kenaikan tarif PDAM memang meresahkan warga kota Palopo saat ini. Kenaikan tarif yang rencannya akan dilakukan bulan ini bervariasi antara 12-16 persen. Saat ini tarif air untuk rumah tangga biasa sebesar Rp 2.000 per meter kubik.(*)
Haswadi