Sejumlah perwakilan dari lembaga mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan rakyat (AMARA) Luwu Raya kembali kecewa setelah mendatangi kantor DPRD Luwu. Pasalanya, saat berada di Kantor DPRD Luwu, tak satupun pimpinan DPRD yang bersedia menemui warga dan mahasiswa Walmas.
Kedatangan ratusan warga dan mahasiswa Walmas di DPRD Luwu ini untuk mendesak legislator Luwu mengeluarkan rekomendasi dan permohonan penangguhan penahanan terhadap 11 orang warga dan mahasiswa Walmas yang dijadikan tersangka dalam kasus bentrokan antara warga, mahasiswa dan polisi di Walenrang belum lama ini.
Aprianto, selaku koordinator dalam aksi tersebut mengungkapkan kekecewaannya, sebab kedatangan mereka ke DPRD Luwu untuk menemui salah seorang pimpinan DPRD Luwu ataupun pimpinan komisi di DPRD.
“Kedatangan kami di tempat ini sia-sia, sebab tak satupun pimpinan di DPRD yang mau menemui kami,” alasannya pimpinan dan ketua komisi tidak di tempat,” ujar Aprianto.
Selain itu, warga dan mahasiswa walenrang ini juga kecewa terhadap Bupati Luwu, Andi Mudzakkar yang hingga hari ini belum memberikan tanggapan apapun terhadap 11 orang wargnya yang ditahan di Polres Luwu dan Polda Sulselbar.
“Tadi di DPRD Luwu kami hanya ditemui oleh Sekretaris dewan, Muhammad Syam,” ujarnya.(*)




