Sejumlah aktifis gerakan di Kota Palopo menolak rencana kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kota Palopo, pada Februari mendatang. Pasalnya, para aktifis ini menyebut, rencana kedatangan SBY itu disebut hanya demi mengeksploitasi politik semata.
Ketua Umum HAM Bastem, Evan Amir mengatakan jika penolakan rencana kedangan SBY itu karena disebutkan jika masyarakat Tana Luwu telah bosan dengan janji manis politisi. “Kedatangan SBY hanya dengan modal dusta atau menebar janji manis yang tidak dapat direalisasikan,” ujar Evan saat menggelar konfrensi persnya di Sekretariat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palopo, Jumat (24/1/14) sore kemarin.
Ketua Umum DPP Serikat Rakyat Miskin Demokratik (SRMD), William Marthom mengatakan pihaknya baik secara personal maupun secara kelembagaan menolak rencana kedatangan SBY di Palopo jika bertujuan untuk mengeksploitasi suara masyarakat Tana Luwu dengan cara menabur janji yang tidak dapat direalisasikannya sebelum Pemilu mendatang.
Sebab, lanjut William jika hal itu dilakukan SBY maka sudah pasti masyarakat Tana Luwu tidak akan memilih Partai Demokrat dalam Pemilu maupun Pilpres mendatang sebagai sanksi sosial dari masyarakat yang dibohonginya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua GMKI Palopo, Sumartono yang menilai kedatangan SBY di Palopo jika tidak dapat mengatasi berbagai problem masyarakat daerah ini, termasuk merealisasikan keiginan masyarakat Walenrang- Lamasi (Walmas) yang mengharapkan pemekaran Kabupaten Luwu Tengah.
Para aktivis ini juga menuntut pembebasan sejumlah rekannya yang ditahan terkait dengan aksi pemekaran Walmas menjadi DOB Kabupaten Luwu Tengah. Sekedar untuk diketahui, sejumlah aktivis Palopo saat ini masih ditahan di Lapas Kelas IIA Palopo menjadi tahanan titipan Kejaksaan Negeri Luwu yang sebelumnya ditahan di Mapolda Sulselbar, terkait aksi yang menuntut pembentukan DOB Luwu Tengah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, SBY rencanya akan berkunjung ke Istana Luwu, Kota Palopo, pada Februari mendatang setelah mengunjungi Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Belum diketahui agenda apa saja yang akan dilakukan orang nomor satu Indonesia itu di Kota Palopo. (rls)