Memulai Musim Tanam (MT) April – September 2014 dan MT Oktober – Maret 2014 hingga 2015, pemerintah Kabupaten Luwu Timur mengelar “Tudang Sipulung” atau duduk bersama membahas berbagai persoalan menyangkut usaha tani rutin dilakukan petani padi di Kabupaten Luwu Timur. Pelaksanaannya dilakukan berjenjang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan hingga Kabupaten. Seperti yang terjadi di Desa Kaltiri Kecamatan Burau, pada Kamis 3 April 2014, seluruh petani, Pemerintah, Penyuluh dan stakeholder lainnya duduk bersama guna menetapkan jadwal tanam yang tepat, jenis varietas yang akan digunakan, waktu tanam dan dosis pemupukan yang tepat.
Tudang Sipulung dilakukan untuk merumuskan paket rekomendasi teknologi pembangunan pertanian komoditas padi Musim Tanam (MT) April – September 2014 dan MT Oktober – Maret 2014 hingga 2015, termasuk penentuan jadwal hambur benih, tanam, buka tutup air, pengendalian organisme pengganggu tanaman serta penetapan paket teknologi anjuran pada sasaran musim tanam 2014 diharapkan secara serempak dapat dilakukan petani agar pertumbuhan dan produktifitas hasil pertanian bisa meningkat.
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Pertanian (BP4K) Luwu Timur, Nursih Hariani mengatakan tradisi “Tudang Sipulung” rutin dilakukan petani untuk membahas berbagai kendala dan mencari solusi terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan petani. Nursih menggambarkan produktivitas padi pada 2013 lalu rata-rata sebesar 6,569 Ton per hektar. Dari jumlah tersebut ada tiga kecamatan yang tertinggi yakni Wotu dengan produktivitas 8,74 ton per hektar, Tomoni 84,7 ton hektar, dan Mangkutana 7,10 ton per hektar. Lanjut Nursih, kegiatan ini memadukan budaya kearifan lokal dan teknologi, sekaligus menentukan jadwal tanam yang disesuaikan dengan kondisi atau musim yang diperkirakan bisa berubah setiap tahunnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, mengatakan, masyarakat Luwu Timur patut bersyukur, karena petani Luwu Timur dapat memproduksi beras dalam jumlah yang cukup. Diakuinya, pembangunan disektor pertanian butuh sentuhan Pemerintah Daerah, utamanya terkait pengairan, jalan tani, serta fasilitas pendukung lainnya.
“Pembangunan sektor pertanian Luwu Timur akan terus digenjot baik melalui sharing program di tengah masyarakat petani, seperti perbaikan jalan tani serta terus melakukan program pada akses peningkatan produksi pertanian, peternakan dan perikanan,” ungkap Hatta.
Bupati dua periode ini juga berharap kegiatan ini juga dapat melahirkan konsep baru yang bisa mengendalikan hal-hal yang bersentuhan dengan perekonomian masyarakat, seperti pengendalian harga dan kualitas produk. Hatta juga berharap peningkatan produksi komoditas padi di Kabupaten Luwu Timur terus mendukung Pencapaian target Peningkatan Produksi Beras Nasional(P2BN) yakni surplus 10 juta ton beras tahun 2014 dan Pencapaian Visi Kabupaten Agroindustri Tahun 2015.
Peserta “Tudang Sipulung” berjumlah 320 Orang yang terdiri dari, SKPD Lingkup Pertanian, Camat, Koordinator BP3K, Kepala Desa, Kelompok KTNA Kabupaten, Penyuluh Pertanian, Petugas Teknis Dinas Pertanian, Petugas POPT, Kelompok P3A, Gapoktan, Kelompok Tani dan BUMD. Selain di hadiri oleh Bupati Luwu Timur, hadir pula, Wakil Bupati Luwu Timur, Thoriq Husler, Dandim 1403 Sawerigading Palopo, Aco Lamamma, Ketua DPRD Luwu Timur, Sukman Sadike.