Berbagai macam bentuk apresiasi yang dilakukan pemerintah terhadap aparatnya yang berkinerja baik, salah satunya adalah dalam bentuk piagam penghargaan. Langkah tersebut adalah bukti bahwa pemerintah tidak menutup mata atas upaya dan kerja cerdas aparatnya di dalam mendukung segala kebijakan pemerintah yang pro rakyat.
Nah, baru-baru ini, tiga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menerima piagam penghargaan dari Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi, atas keberhasilannya menjalankan tugas sebagai PPL Pendamping pada kegiatan SL-PTT tanaman padi. Ketiga PPL tersebut adalah Hamzah Tanga (PPL Desa Torpedo Jaya Kecamatan Sabbang), Pahmawati Yusuf (PPL Desa Cendana Putih Kecamatan Mappedeceng), dan Sri Sumbaryani (PPL Kecamatan Sukamaju).
Sesaat setelah menerima penghargaan itu, media ini berhasil mewawancarai salah satu dari penerima penghargaan tersebut. Adalah Hamzah Tanga, PPL Desa Torpedo Jaya Kecamatan Sabbang. Menurut Hamzah ada beberapa kriteria yang membuat pemerintah, dalam hal ini, Dinas Pertanian, sebagai leading sector kegiatan SL-PTT, memberikan penghargaan yang cukup prestisius ini kepadanya, salah satunya adalah karena kelompok tani yang ia dampingi dalam kegiatan SL-PTT berhasil melampaui target produksi 5,8 ton per hektar. Di mana kelompok tani yang ia bina berhasil mencapai produksi 6,58 ton per hektar.
“Kami berhasil melebihi target propinsi 5,8 ton per hektar/tahun. Produksi yang berhasil kami capai adalah 6,56 ton per hektar. Itulah salah satu faktor kenapa kami mendapatkan penghargaan ini,” tutur Hamzah.
Selain faktor itu, Hamzah juga mengungkapkan bahwa masih ada beberapa faktor penunjang lainnya, di antaranya adalah pelaksanaan SL-PTT di lapangan yang tepat waktu, administrasi pelaporan yang tertib serta dilengkapi dengan dokumentasi yang lengkap.
“Faktor 6,56 ton per hektar bukan satu-satunya kriteria. Masih ada kriteria pendukung yang membuat kami berhasil yakni pelaksanaan di lapangan yang tepat waktu, administrasi pelaporan yang tertib dan dokumentasi berupa foto-foto kegiatan yang lengkap. Itulah faktor penunjang dalam keberhasilan kami ini,” terang Hamzah.
Hamzah juga mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang sebenarnya tidak terlalu ia harapkan. Menurut Hamzah, bekerja ikhlas dengan niat yang baik saja sudah cukup baginya. Bahkan kalau dia disuruh memilih antara PPL atau petani yang harus diberi penghargaan, maka dia lebih memilih petani ketimbang PPL. Kenapa? Karena menurut Hamzah, tanpa keterlibatan dan kesiapan petani dalam menyukseskan SL-PTT, mustahil produksi yang dicapai bisa setinggi itu.
“Alhamdulillah, kerja kita selama ini mendapat apresiasi dari pemerintah, dalam hal ini bapak Bupati. Kita hanya menjalankan tugas di lapangan sesuai petunjuk teknis. Hasil ini mengindikasikan bahwa pemerintah tidak menutup mata terhadap apa yang dikerjakan PPL di lapangan. Kita juga tidak mengejar itu. Yang kami pikirkan hanyalah bagaimana kita bekerja baik sesuai petunjuk yang kami terima dari pemerintah. Penghargaan ini sekaligus sebagai motivasi bagi saya untuk bekerja lebih baik lagi, sekaligus motivasi bagi PPL lain. Keberhasilan ini juga karna petani yang selalu siap di lapangan. Tanpa petani, mustahil ini bisa kita capai. Maka selayaknya petanilah yang berhak atas penghargaan ini,” pungkas Hamzah.