Luwuraya.comLuwuraya.comLuwuraya.com
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
Reading: Evi Masamba, Sepak Bola and The Money Pacman
Font ResizerAa
Luwuraya.comLuwuraya.com
Font ResizerAa
Cari
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Ekonomi

Siap-Siap! Besok Ada Pasar Murah di Anjungan Sungai Malili, Tanpa Syarat KTP!

Politik

DPRD Luwu Timur Gelar Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS 2025

Ekonomi

Bupati Luwu Timur Kunjungi UPS Giwangan Yogyakarta, Cari Solusi Krisis Sampah

Pendidikan

Puspawati Apresiasi Film “Sarung Baru untuk Bapak”, Puji Nilai Inspiratifnya

Budaya

Pengukuhan Mincara Malili, Pemerintah Lutim Tegaskan Komitmen Lestarikan Budaya Adat

Ekonomi

Ironi Balambano: Hidup di Sekitar PLTA Raksasa, Warga Masih Gelap Gulita

Ekonomi

Pemkab Lutim dan PT Vale Teken MoU Strategis untuk Dorong Kesejahteraan Daerah

Metro

Pemkab Lutim Serius Wujudkan Bandara Malili, Audiensi ke Kemenhub

Beranda » Berita » Evi Masamba, Sepak Bola and The Money Pacman
Opini

Evi Masamba, Sepak Bola and The Money Pacman

Redaksi
Redaksi 3 Mei 2015
Share
SHARE

Bulan Mei datang menyapa kita dengan sejuta senyum semringah serta parade selebrasi kebahagiaan dan kesedihan akan nampak mendominasi sisi-sisi kesibukan kita sebagai manusia yang haus informasi dan atraksi. Bagaimana tidak, Mei akan menjadi panggung atraksi penuh warna. Wajah sedih diiringi linangan air mata dan perasaan gembira dengan senyum semringah dan tangis haru kebahagiaan akan terpancar melalui rona bumi yang menawarkan euforia dan fobia kehidupan yang berfluktuasi. Rona bumi akan menampakkan kekontrasannya, ibarat dua sisi mata uang, bahagia gembira dan sedih merana.

Dunia hiburan tanah air misalnya, spesifik pada ajang kontestasi pencarian bakat di Indosiar via acara Dangdut Academy 2 (D’Academy 2), kini telah memasuki babak lima besar. Pada panggung penahbisan diva dan divo dangdut penerus Elvi Sukaesih dan Rhoma Irama ini, bakat dan talenta serta kualitas peserta tersaji indah di panggung megah tersebut. Belum lagi kehebohan yang muncul dari salah satu peserta yang kebetulan satu kampung dengan ibu saya, Evi Masamba. Demam Evi pun “mewabah” di mana-mana.

Perbincangan tidak hanya di rumah-rumah saja, tetapi di fasilitas publik lainnya, seperti pasar, kantor pemerintahan dan swasta juga dilanda demam Evi. Bahkan, ketika saya belanja di pasar beberapa waktu lalu, seorang penjual ikan, menawarkan ikannya kepada seorang pembeli dengan mengatakan: “Ini ikannya Evi Masamba, bu.” Penjual di pasar yang kebanyakan sudah separuh baya, bahkan yang sudah renta sekali pun, tak lupa membincangkan nama Evi. Layaknya anak ABG, mereka juga fasih nyerocos bercerita soal Evi, bahkan sesekali mereka teriak, “Ewako Evi”. Evi betul-betul membuat “bumi menangis” terharu, sehingga sebagian besar masyarakat, tidak hanya di Sulawesi Selatan, tetapi seluruh nusantara dibuat “kejut-kejut nyata” oleh aksinya. Evi pun kini menjadi magnet terindah buat Tana Luwu yang kini tengah berjuang menjadi daerah otonom baru.

Tinggalkan sejenak kehebohan DA2. Mari kita masuk pada kehebohan yang bakal terjadi di sepak bola. Panggung kemewahan Liga Champion serta liga domestik di masing-masing negara top Eropa juga akan menawarkan sejuta atraksi dan selebrasi kemenangan bagi yang bahagia, serta parade kesedihan bagi yang gagal. Liga Champion sudah memasuki babak krusial, di mana empat tim bakal berebut satu tiket ke final. Barcelona, Juventus, Bayern Munich dan Real Madrid adalah semifinalis yang akan berebut tiket tersebut pada 6 Mei mendatang. Barca lawan Munich serta Juve kontra Madrid. Tentu pembaca sudah punya jagoan masing-masing untuk diunggulkan masuk final. Bagi penulis, Barca dan Juve sangat layak ada di final karena ada lambang prestise yang dipertaruhkan, yakni treble winners. Sejauh ini, kedua klub tersebut yang masih punya kans meraihnya.

BACA JUGA:

Naili, Pilihan Rasional untuk Menggantikan Trisal Tahir di PSU Palopo

Awal bulan ini juga, beberapa klub yang masih nangkring di pucuk klasemen liga domestik akan melakukan penguncian gelar juara. Juventus di Italia dan Chelsea di Inggris. Jika Juve dan Chelsea sanggup mengunci gelar di awal bulan ini, maka kedua klub tersebut mengikuti jejak PSV Eindhoven di Belanda dan Bayern Munich di Jerman yang sebelumnya sudah berpesta merayakan trofi juara di negaranya masing-masing. Sementara di Liga Spanyol dan Prancis kemungkinan bakal adu sprint sampai pekan pamungkas dengan dua kuda pacu utamanya, Barca-Madrid di Spanyol, serta PSG-Lyon di Prancis.

Dangdut dan sepak bola mungkin dua komoditas yang bertolak belakang. Satunya menawarkan kualitas suara, satu lainnya menawarkan kelincahan kaki menahan, membawa, menendang dan menceploskan bola ke gawang lawan. Satu komoditas lagi yang akan saya kupas adalah panggung adu pukul legal di atas ring. Ya, tinju dunia kembali hadir dengan sebuah pertarungan yang sangat dinantikan penduduk dunia di muka bumi ini. Pertarungan akbar yang melibatkan dua petinju besar, Floyd “Money” Mayweather Jr. vs Manny “Pacman” Pacquiao adalah pertarungan yang sudah dirancang sejak lama, namun selalu kandas karena faktor non teknis.

Ketika sebuah pertarungan tinju yang sudah dirancang sejak lama, namun selalu kandas karena faktor keegoisan masing-masing kubu, terkait fulus, lantas pertarungan menemui titik terang dan akan tersaji 100%, serta hanya kejadian luar biasa yang akan membatalkan pertarungan yang disebut-sebut sebagai pertarungan abad ini, maka apa yang akan terjadi di atas panggung yang sesungguhnya? Satu kata untuk pertarungan yang akan menyamai pertarungan legendaris antara Ali vs Frazier, Tyson vs Holyfield, Lewis vs Holyfield, Sugar Ray Leonard vs Thomas Hearns atau Chavez vs De La Hoya, adalah DAHSYAT dan beraroma kebencian. Pertarungan The Money Pacman memang pantas kita tonton di tengah merosotnya kualitas tinju kelas berat. Kenapa? Karena mereka adalah artis di ring tinju dunia. Sama seperti Evi Masamba yang kini tengah menapak jalan masuk ke dalam blantika musik dangdut tanah air. Pun dengan Messi di Barca, Tevez di Juve, Neuer di Munich dan CR7 di Madrid. Mereka semua artis lapangan hijau. (Lukman Hamarong)

 

Baca Juga Berita Rekomendasi Lainnya

Hasil Sidang DKPP dan Implikasinya Terhadap Sidang MK: Pengaruh Tidak Langsung yang Krusial

OPINI | Pilkada 2024 : Pemenang Tergantung Dekkeng

Loyalitas Diaspora dan Angkatan Kerja Muda Indonesia dalam Pengelolaan SDA di Negeri Sendiri

Program Inspiratif Kader PDIP Dari Ujung Timur Sulawesi Selatan

OPINI: MUSYAWARAH NASIONAL KKLR-KKTL ‘Menyatunya Semangat, Ide dan Gagasan’

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Email Copy Link Print
Previous Article Dilematis PNS, Antara Peringatan HUT Lutim dengan Tarung Tinju
Next Article Syahrul Janjikan Jabatan Ke Hatta
Pilkada Palopo Usai, Pj Wali Kota: Tidak Ada yang Kalah, Rakyat adalah Pemenang
11 Juli 2025
KPU Kota Palopo Tetapkan Naili Trisal–Akhmad Syarifuddin sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih
11 Juli 2025
MK Jadwalkan Putusan Sela Sengketa Pilwalkot Palopo pada 26 Juni 2025
24 Juni 2025
Usai Kawal PSU, ASN Palopo Diingatkan Jaga Kondusifitas
17 Juni 2025
Apakah PSU Jilid II Kota Palopo Bisa Terjadi?
13 Juni 2025
Selengkapnya
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Menu
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
© Kawal Media Consulting. Luwuraya Media Kreatif. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?