Jelang pelaksanaan Seminar Nasional Sagu di Palopo, Kamis (2/6/16) mendatang, yang ditargetkan akan merancang pengembangan Sagu Techno Park di Tana Luwu, mendapat respon positif dari Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler.
Menurut Husler, rencana pelaksanaan Seminar Nasional Sagu di Palopo itu merupakan langkah positif dalam melestarikan tanaman ciri khas Tana Luwu, yaitu Sagu. Menurutnya, Sagu tidak hanya berupa tanaman yang menjadi bahan makanan bagi masyarakat Luwu, namun sudah menjadi identitas yang tidak terpisahkan bagi masyarakat Tana Luwu.
“Perencanaan pengembangan Sagu Techno Park di Tana Luwu menjadi bagian yang penting, sebab kondisi saat ini sudah sangat memprihatikan, dimana tanaman sagu dalam kondisi sudah hampir punah, dan kita harus mengambil langkah-langkah agar hal itu tidak terjadi,” ujar Husler.
Dia pun merincikan, Sagu tidak hanya dianggap penting bagi masyarakat Luwu saja, namun sagu sudah menjadi komoditas bahan baku makanan bagi masyarakat dunia. “Kami berharap ke depan, Tana Luwu bisa menjadi daerah produsen sagu dunia,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Seminar Nasional Sagu, Edy Maiseng mengatakan jelang pelaksanaan seminar Sagu, pihaknya mendapat respon positif dari berbagai kalangan di sejumlah daerah, tidak hanya di Sulawesi Selatan, namun juga dari wilayah lainnya.
“Kami telah menerima konfirmasi dari peserta baik dari dalam daerah maupun luar Sulawesi Selatan, yang menyatakan kesiapannya hadir dalam pelaksanaan Seminar Nasional Sagu nanti,” ujar Edy.
Dia merincikan, dalam Seminar Nasional Sagu nantinya akan menghadirkan sejumlah pembicara penting, seperti Prof Osozawa Katsuya dari ehime University Jepang, selaku Keynote Speaker, serta sejumlah pembicara lainnya dari Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti, Ketua Tim Kajian Unggulan Sagu Universitas Hasanuddin, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, dan Rektor Universitas Andi Djemma. Selain itu, juga akan ada sesi bagi kepala daerah dari Tana Luwu yang akan memberikan komitmen statement tentang dukungan pengembangan Sagu Techno Park di Tana Luwu.
“Semoga upaya kecil ini bisa mengikis ketakutan kita, utamanya para penikmat dan pebisnis Sagu yang khawatir akan hilangnya Sagu suatu saat nanti akan terjawab. Sagu yang telah menjadi makanan andalan orang Luwu, dengan segala kelebihannya yang lain harus tetap lestari, jangan sampai kelak hanya akan menjadi cerita bahwa dulu Sagu pernah ada di sini di Tana Luwu,” ujar Edy.




