Beragam gambar seram dan peringatan bahaya merokok mulai dari penyakit impotensi dan kanker dicantumkan dalam kemasan rokok yang djual dipasaran namun masih jarang penikmat rokok berniat menghentikan kebiasaannya, Namun Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam punya kiat tersendiri untuk menyampaikan dampak bahaya merokok.
“Saya dulunya termasuk pencandu berat, bahkan bisa menghabiskan 5-6 bungkus perharinya, namun saya punya kiat tersendiri untuk mengatasinya dengan cara memilih diantara satu yang kita sayangi, waktu itu yang paling saya sayangi adalah istri saya, tampaknya pertaruhan antara istri saya dengan kebiasaan merokok, saya anggap pilihan yang sulit namun akhirnya saya sepakati untuk berhenti merokok,” ungkap Irwan membagi pengalamannya didepan peserta Orientasi Kawasan Tanpa Rokok.
Kiat lainnya, sambung Irwan adalah menyampaikan secara rinci tentang dampak dan bahaya yang mengancam bagi perokok aktif seperti penyakit kanker, serangan jantung dan impotensi serta gangguan kehamilan dan janin bagi wanita.
Kiat kiat seperti inilah yang disampaikan Wakil Bupati kepada peserta Orientasi KTR agar mereka memahami dampak langsung kesehatan pada kehidupan perokok dan orang orang disekitarnya. Orientasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Luwu Timur, Senin (31/05/16)
“Kegiatan Orientasi KTR ini digelar dalam rangka mengimplementasikan Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 115 Ayat 2 dinyatakan bahwa Setiap Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di Wilayahnya,” kata April dalam laporannya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mulai mengintensifkan sosialisasi terhadap larangan merokok dikantor kantor dan tempat pelayanan publik lainnya yakni dengan cara memperbanyak selebaran larangan pada tempat tersebut, hal ini dimaksudkan harapannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak merokok khusus pada tempat tempat yang dilarang.
“Saat ini Pemerintah Kabupaten Luwu Timur sudah mengajukan ranperda tentang Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah Luwu Timur, mudah mudahan secepatnya ditetapkan untuk segera diberlakukan,” kata April.
Orientasi yang diikuti oleh Para SKPD, Camat, Kades dan Lurah, Kepala Rumah Sakit dan Puskesmas serta perwakilan instansi vertikal menghadirkan pemateri dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Mitra Kerja PT Vale Indonesia dari luar Provinsi Sulawesi Selatan dari Tenaga Psikologi Klinik.