Anggaran sebesar Rp4 miliar akan dikucurkan untuk program revitalisasi Istana Kedatuan Luwu di Palopo, tahun 2017 mendatang. Dana itu merupakan komitmen dari empat kepala daerah se-Tana Luwu yang melakukan pertemuan guna membahas rencana revitalisasi tersebut, Senin (31/10/15) kemarin.
Kepala daerah yang hadir dalam pertemuan itu yakni Wali Kota Palopo, Judas Amir, Bupati Luwu Andi Mudzakkar, Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler, dan Wakil Bupati Luwu Utara, Thahar Rum.
“Alhamdulillah, dari pertemuan ini sudah ada komitmen dari empat kepala daerah se-Tana Luwu untuk menganggarkan masing-masing sebesar Rp1 miliar,” ujar Sri Paduka Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau.
Namun, nilai sebesar Rp1 miliar tiap daerah itu akan dianggar dengan syarat pihak Istana Kedatuan Luwu segera menyurat kepada masing-masing kepala daerah untuk permohonan bantuan revitalisasi.
Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler mengatakan Pemkab Lutim siap untuk menganggarkan sebesar Rp1 miliar dengan syarat poihak istana segera memasukkan surat permohonan untuk bisa dibahas dalam APBD Pokok 2017.
“Sebentar lagi akan masuk pembahasan KUA dan PPAS untuk APBD 2017, sehingga kami berharap permohonan bantuan itu bisa masuk secepatnya agar dapat diakomodir anggarannya di APBD 2017 nanti,” ujar Husler yang juga diamini oleh Ketua DPRD Lutim, Amran Syam.
Sementara itu, Bupati Luwu, Andi Mudzakkar meminta kepada pihak Istana Kedatuan Luwu untuk membentuk lembaga khusus yang nantinya bertugas untuk mengelola dan mempertanggung jawabkan dana revitalisasi tersebut.
“Saya usulkan dibentuk Badan Eksekutif Istana, yang merupakan tim khusus untuk mengelola sekaligus bertanggung jawab penuh terhadap anggaran yang nantinya dikucurkan untuk revitalisasi istana,” ujar Mudzakkar.
Untuk diketahui, pertemuan empat kepala daerah se-Tana Luwu yang membicarakan tentang revitalisasi Istana Kedatuan Luwu ini digelar sebagai langkah awal menyambut digelarnya Festival Keraton Nusantara (FKN) ke XIII tahun 2019 yang nantinya Istana Kedatuan Luwu akan bertindak sebagai tuan rumah.
Revitalisasi itu dinilai penting mengingat sejumlah fasilitas dan bangunan yang terdapat di Istana Kedatuan Luwu saat ini sudah dalam kondisi memprihatinkan. Sejumlah bagian atap dan lantai baik di bangunan Istana Datu Langkanae, maupun di bangunan Musium Salassae, perlu untuk segera diperbaiki.