Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Luwu Timur mengajak masyarakat untuk melakukan budidaya ikan air tawar dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Budidaya ikan air tawar yang dinamakan bioflok ini disebut memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kepala DKP Luwu Timur, Alimuddin Natsir mengatakan DKP Luwu Timur siap memfasilitasi masyarakat yang ingin melakukan budidaya ikan air tawar dengan metode bioflok ini.
“Kami siap memfasilitasi masyarakat, mulai dari sarana bioflok, bibit ikan, dan bahkan pakannya,” ujar Alimuddin, Senin (7/2).
Lalu ap aitu bioflok? Dilansir dari situs Kementerian Pertanian, Bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan, melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
Teknik ini populer di kalangan peternak lele dan nilai karena mampu menggenjot produktivitas panen yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga menekan penggunaan lahan menjadi tidak terlalu luas dan hemat air.
Oleh sebab itu, bioflok menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta menjadi cara ekonomis bagi para pebisnis bidang perikanan.