LUWU TIMUR – Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir mewakili Bupati Luwu Timur membuka kegiatan Rapat Advokasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang berlangsung di Hotel Lagaligo, Selasa (04/04/2023).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) ini turut dihadiri Kepala DP2KB, Hj. Puspawati, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Adnan, serta dihadiri Kepala OPD Lingkup Pemerintah Lutim, para Kepala Desa dan menghadirkan narasumber, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, Hj. Andi Ritamariani.
Rapiuddin menekankan bahwa pemerintah daerah sangat serius mengupayakan penurunan stunting. Komitmen pemerintah daerah tidak pernah kendor.
Kegiatan ini, kata Rapiuddin, harus dapat dimaknai dengan baik, sehingga dapat menjadi penyemangat dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini juga menjadi pengingat akan dua hal.
Pertama, percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua, tidak hanya komitmen ditingkat kabupaten, upaya advokasi komitmen dari tingkat kecamatan sampai tingkat desa harus optimal.

Kedua, kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat desa/kelurahan untuk menurunkan stunting.
“Saat ini prevalensi stunting di Luwu Timur masih tercatat sekitar 22,6 % (SSGI, 2022). Artinya, untuk mencapai target 14% pada 2024 (target nasional), kita hanya punya waktu kurang dari 2 tahun lagi. Target yang cukup ambisius dalam sisa waktu yang cukup singkat ini, adalah tantangan besar namun harus kita hadapi bersama,” urainya.
Untuk itu, Ia pun meminta kepada para Camat dan Kepala Desa untuk memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas didaerahnya, didukung dengan sumber daya yang mencukupi, dan dipastikan bahwa setiap intervensi yang diperlukan sampai hingga ke tingkat keluarga yang dikategorikan rawan stunting.
“Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah. Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa,” pungkas Rapiuddin Tahir. (*)




