LUWU TIMUR – Sekolah sehat dalam hal ini pengembangannya dalam usaha kesehatan sekolah hadir sebagai benteng dari segala masalah kesehatan yang ada di sekolah.
Demikian yang dikatakan Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir saat membuka Pertemuan Penguatan PHBS untuk Pelaksanaan Sekolah Sehat, yang berlangsung di Aula Hotel I Lagaligo Malili, Kamis (08/06/2023).
Menurutnya, pelaksanaan trias usaha kesehatan sekolah menjadi tonggak utama pada pelaksanaan usaha kesehatan sekolah. Pendidikan kesehatan menjadi salah satu program agar sekolah mampu membangun litersi Pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah.
“Dengan di dampingi tenaga kesehatan sebagai fasilitator dalam penerapan sekolah sehat, apapun kebutuhan sekolah tentang masalah kesehatan dapat tertangani dengan baik,” kata Rapiuddin.
“Melalui pelaksanaan penyuluhan sehat dan kegiatan aksi bergizi yang marak saat ini untuk anak usia sekolah dan remaja membantu anak didik memahami cara menjaga kesehatan diri sendiri dan sekolah berbenah menjadi sekolah yang sehat bermartabat,” tambahnya.
Lanjutnya, Trias kedua adalah pelayanan kesehatan. Program ini, kata ia, merupakan bentuk deteksi dini masalah kesehatan anak didik. Pada umumnya, skrining kesehatan telah dilaksanakan untuk siswa baru yang nantinya akan terus ditindak lanjuti melalui pemeriksaan berkala kepada semua anak didik.
“Pemeriksaan status gizi, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan mental anak didik dengan mendeteksi masalah kejiwaaan pada anak, kesehatan indera, masalah gangguan belajar dan gaya hidup. Dari data Riskesdas 2013, sebanyak 62,5% anak siswa tidak selalu sarapan, 93,6% kurang konsumsi sayur dan buah, 42,5% kurg aktivitas fisik, 54% makan makanan siap saji, 28% minum-minuman bersoda kurag lebih 1 per hari, 75% konsumsi makanan berpenyedap,” ungkapnya.
Terakhir, Trias ketiga adalah pembinaan lingkungan sekolah sehat. program ini mendukung kesehatan lingkungan sekolah menjadi tempat yang bersahabat bagi anak didik.
“Pemberantasan sarang nyamuk, kantin sehat, penerapan kebersihan taman sekolah, menjaga kebersihan jamban sekolah, perbaikan saluran pembuangan air limbah (spal), pemeliharaan kebun sekolah dan penggerakan kader kesehatan remaja sebagai duta sehat di lingkungan sekolah di setiap tahun,” tandas Rapiuddin. (*)




