BerandaNewsEkonomiPemkab Luwu Gelontorkan Anggaran Rp2,6 Miliar Untuk Bangun Puskesmas

Pemkab Luwu Gelontorkan Anggaran Rp2,6 Miliar Untuk Bangun Puskesmas

Pemerintah Kabupaten Luwu menggelontorkan anggaran sebesar Rp2,6 miliar untuk pembangunan Puskesmas Larompong Selatan yang terletak di Desa Sampano, Kecamatan Larompong Selatan. Pembangunan puskesmas tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan yang digelar Sabtu (26/8) kemarin.

Dalam kegiatan tersbut, Bupati Luwu, Basmin Mattayang menyampaikan apresiasi dan ucapatan terima kasih kepada seluruh pihak di Desa Sampano yang turut serta meberikan dukungan dalam pembangunan puskesmas tersebut, terutama kepada Kepala Desa dan masyarakat Sampano yang telah menghibahkan lahan untuk pembangunan Puskesmas.

“Luar biasa kerja kepala desa bersama masyarakatnya, sehingga patut diberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang bergotong royong menyediakan lahan ini,” kata Basmin.

Menurutnya, di lahan tersebut akan dibangun ruang rawat inap, kamar besalin, IGD, dan Gudang Obat. “Lokasi gedung baru Puskesmas Larsel ini sangat bagus dan strategis, dengan anggaran senilai Rp.2,6 Miliar lebih, diharapkan cikal bakal jadi puskesmas terbaik di Luwu,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Rosnawary Basir mengatakan, anggaran pembangunan Puskesmas Larsel bersumber dari Dana Alokasi Umum tahun anggaran 2023 dengan lama pekerjaan 144 hari kalender

“Pembangunan dimulai bulan agustus ini dan diharapkan selesai pada akhir desember 2023. Semoga berjalan lancar sehingga pemanfaatannya akan segera dirasakan oleh masyarakat,” kata Rosnawary.

Dia juga mengimbau kepada tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas agar lebih meningkatkan kinerja, memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan berkualitas kepada masyarakat.

Dikesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Larompong Selatan Misliarna menyambut baik pembangunan gedung baru ini.

“Alhamdulillah atas pembangunan gedung baru Puskesmas Larsel karena kondisi bangunan lama sudah tidak memadai untuk menampung kapasitas pasien, bahkan lokasinya rawan banjir,” kata Misliarna.

 

spot_img
spot_img
REKOMENDASI
Related News