LUWU TIMUR – Bupati Luwu Timur, H. Budiman menegaskan bahwa permasalahan stunting harus ditangani secara serius, karena kekerdilan anak tersebut bukan hanya terkait masalah gagal tumbuh secara fisik, tetapi lebih dari itu, stunting dapat mematikan masa depan seorang anak, bahkan sebelum tumbuh dewasa karena stunting mengindikasi kemampuan kognitif anak.
Penegasan tersebut diungkapkannya saat membuka kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang dirangkaikan dengan pencanangan desa kampung KB sekaligus launching Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dan sekolah lansia “Wijaya Kusuma” Desa Lakawali, di Aula Kantor Camat Angkona, Rabu (08/11/2023).
“Oleh karena itu, dalam rangka percepatan penurunan angka stunting, kampung KB memiliki peran penting sebagai lokasi yang didalamnya terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya.
Bupati Budiman mengungkapkan bahwa, menjadi sebuah hal yang patut diapresiasi bahwa tahun 2022 telah terbentuk sebanyak 61 kampung KB dan pada hari ini tanggal 08 November 2023 di Desa Solo Kecamatan Angkona kita canangkan sebanyak 67 desa/kelurahan menjadi kampung KB sehingga seluruh Desa/Kelurahan di Kabupaten Luwu Timur sudah menjadi kampung keluarga berkualitas. Dimana tiap – tiap kampung KB akan mewujudkan peran nyatanya dengan membentuk dapur sehat atasi stunting (dashat).
“Dengan dilaunchingnya program Dashat di kampung keluarga berkualitas di Desa Solo ini, kiranya menjadi awal berjalannya program dashat di kampung KB lainnya yang telah terbentuk,” harapnya.

Berjalannya Dashat, Budiman berharap secara langsung maupun tidak langsung, mampu mengedukasi serta memberdayakan masyarakat, untuk mengupayakan pemenuhan gizi seimbang baik bagi balita stunting, ibu menyusui, ibu hamil kekurangan energi kalori (kek) dan keluarga beresiko stunting, dengan memanfaatkan sumber pangan lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya atau kontribusi dari mitra lain.
“Saya harap semua desa, baik yang sudah terbentuk kampung KB maupun desa lokus stunting, untuk dapat menyelenggarakan dan menyukseskan pelaksanaan program dashat, sehingga dapat diikuti dengan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Luwu Timur,” tutur Budiman.
Terakhir, Beliau juga mengajak peran serta semua pihak, baik masyarakat ataupun lembaga, untuk bergotong royong dalam penanganan maupun pencegahan stunting sehingga kita dapat berkontribusi secara optimal dalam mencapai target nasional penurunan stunting di angka 14%.
“Keberhasilan program kampung KB dan Dashat, tidak semata-mata tanggungjawab dari pemerintah daerah, tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama, termasuk partisipasi masyarakat sebagai pendorong utama percepatan penurunan stunting,” tandas Bupati Luwu Timur.
Tampak hadir pada kesempatan ini, Wakil Bupati Luwu Timur, Mochammad Akbar A. Leluasa, para Asisten dan Staf Ahli, Para Kepala OPD Lingkup Pemkab Lutim, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, para Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Pemaku Adat, Para Pemuda dan TP PKK Kecamatan dan Desa. (*)




