LUWU TIMUR – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Luwu Timur, Hj. Sufriaty Budiman menjadi narasumber pada acara Pembinaan Kader Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting, di Aula Sasana Praja Kantor Bupati, Senin (04/12/2023).
Pada kesempatan ini, tema yang diangkat HJ. Sufriaty yang juga selaku Wakil Ketua II Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Lutim ialah, “Peran Kader PPKBD dan SUB PPKBD dalam Percepatan Penuruna Stunting”.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis). Anak stunting ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usianya. Stunting dapat terjadi pada anak-anak di seluruh dunia, namun prevalensi tertinggi terdapat di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Menurut Hj. Sufriaty, penyebab stunting ada 3 faktor, yakni kurangnya asupan gizi, infeksi dan penyakit, dan faktor lingkungan.
“Sementara dampak stunting juga ada 3, yakni dampak pada kesehatan, dampak pada kognitif dan psikologis, dan dampak pada ekonomi,” bebernya.
Ia melanjutkan, peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD/Sub PPKBD) memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan program pengendalian penduduk, keluarga berencana maupun mewujudkan ketahanan keluarga.
Sementara Tugas Kader PPKBD, Sub PPKBD dan Tenaga Pelaksana KIE, kata Sufriaty ialah, Membuat rencana kerja, Mendata sasaran dan potensi sumber daya (pemetaan), Mengkoordinasikan kegiatan/program dengan pihak terkait, mengelola dan membina program Keluarga Berencana di tingkat Desa, memberikan penyuluhan, memberikan motivasi, memberikan konseling kepada masyarakat, dan melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan program Keluarga Berencana di tingkat Desa, dan kegiatan lain yang merupakan program Pemerintah.
“Mari bersama cegah stunting. Peduli Ki Saya Jaga Ki,” tandas Wakil Ketua II TPPS Lutim. (*)




