LUWU TIMUR – Ziarah kubur termasuk perkara yang dianjurkan dalam Islam. Dengan ziarah kubur, diharapkan agar kita menjadi lebih baik dan sadar bahwa kita juga akan mati suatu saat nanti.
Sehingga melalui kesadaran itulah kita akan tergerak untuk mempersiapkan amal baik sebagai bekal di kehidupan setelah kematian.
Pada prinsipnya, boleh dilakukan kapanpun tanpa terikat waktu tertentu. Hanya saja, ada waktu-waktu khusus lebih dianjurkan lagi untuk melakukan ziarah kubur, seperti menjelang Bulan Ramadhan, saat lebaran Idul Fitri, Idul Adha, malam dan hari Jumat.
Pada waktu-waktu tersebut sangat dianjurkan untuk ziarah kubur terutama ziarah ke kuburan orang tua, saudara, dan para kerabat.
Seperti yang dilakukan Bupati Luwu Timur, H. Budiman, Ahad (10/03/2024) pagi, didampingi istri Hj. Sufriaty dan Keluarga, melakukan ziarah kubur ke makam orang tuanya Almarhum H. Abdul Hakim Andi Baso, yang berlokasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Harapan, Kecamatan Malili.

Usai ke makam almarhum ayahandanya, Bupati bersama rombongan kemudian juga berziarah ke makam sanak keluarga beliau yang dimakamkan di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Lakaloi di Desa Baruga, Kecamatan Malili.
Nyekar atau ziarah ke makam orang tuanya merupakan hal rutin yang dilakukan Bupati Luwu Timur, apalagi saat akan memasuki bulan suci ramadhan, tradisi ziarah ke makam tidak pernah ia tinggalkan tiap tahunnya.
Budiman mengatakan, ziarah ke makam orang tua dan keluarga menjelang Ramadhan sudah menjadi tradisi, ziarah kubur termasuk sunnah Rasulullah SAW.
“Kita datang mendoakan dan sekaligus mengingatkan diri pribadi kita untuk selalu berbuat kebaikan, karena semua yang hidup pasti akan mati,” kata Bupati Budiman singkat. (*)




