LUWU TIMUR – Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Luwu Timur, Dr. Ramadhan Pirade SE. MM, mengungkapkan optimisme atas kemajuan yang diperlihatkan Kabupaten Luwu Timur di Sulawesi Selatan.
Dia menyoroti APBD Luwu Timur yang masih mampu membiayai program-program publik dengan anggaran yang cukup besar, sebuah hal yang membedakan Luwu Timur dari daerah lain di Sulawesi Selatan. Hal ini diungkapkannya pada hari Kamis (02/05/2024).
Ramadhan menjelaskan bahwa, sementara APBD Kota Makassar mencapai 5,7 triliun, APBD Kabupaten Bone sekitar 2,37 triliun, dan APBD Kabupaten Gowa sekitar 2,042 triliun, Luwu Timur dengan APBD 1,9 triliun mampu mengimplementasikan program-program penting.
“Program “1 Miliar Satu Desa”, pemberian kendaraan operasional roda empat untuk kepala desa, beasiswa untuk mahasiswa, dan konsep “Satu Pasien Satu Kamar” adalah contoh keberhasilan ini,” ungkap Ramadhan, Kamis (02/05/2024).
Ramadhan menegaskan bahwa, hal ini menunjukkan bahwa Luwu Timur memiliki tata kelola keuangan daerah yang baik, didukung oleh komitmen kepemimpinan yang kuat terhadap kesejahteraan rakyatnya.
Beliau menjelaskan, perbedaan utama dengan daerah lain terletak pada proporsi besar belanja pegawai dan belanja publik. Luwu Timur memiliki belanja pegawai yang proporsional kecil, sementara belanja publiknya cukup besar, yang memungkinkan pelaksanaan proyek-proyek dengan nilai yang signifikan. Dia menegaskan bahwa proporsi 60 persen belanja publik dan 40 persen belanja pegawai adalah ritme yang harus dipertahankan.
Dirinya juga menyoroti hubungan antara jumlah pegawai dan APBD, di mana jumlah pegawai menjadi dasar alokasi dalam perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat ke daerah. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan APBD juga tergantung pada kebijakan pimpinan daerah dalam memprioritaskan program-progam yang pro-rakyat.
“Satu Miliar Satu Desa di Luwu Timur adalah program unggulan yang belum ada di daerah lain di Indonesia. Dengan alokasi anggaran hingga 125 miliar, program ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana secara merata ke desa-desa di Luwu Timur, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” bebernya.
Untuk memastikan pengelolaan anggaran yang efisien, kata Kepala BKAD ini, Ramadhan menekankan perlunya perencanaan anggaran yang baik dengan daya serap tinggi. Luwu Timur telah diakui sebagai salah satu kabupaten dengan daya serap tertinggi secara nasional, mencapai 96,66 persen. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang direncanakan telah direalisasikan dengan baik.
Terakhir, Ketua KAHMI Lutim ini menyimpulkan bahwa Luwu Timur berupaya untuk meningkatkan APBD-nya menjadi 2 triliun pada tahun berikutnya, sebuah target yang dianggap oleh banyak orang sebagai mustahil.
“Namun, dengan posisi keuangan saat ini hampir mencapai 2 triliun, saya optimis bahwa hal ini dapat tercapai, dan berharap dalam APBD perubahan mendatang, Luwu Timur dapat mencapai target tersebut,” pungkas Ramadhan Pirade. (*)




