Pemerintah Kabupaten Luwu mengambil langkah konkret mendukung program nasional penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektar yang digagas Kementerian Pertanian dan Polri.
Sebanyak 108 hektar lahan telah disiapkan di Desa Malela, Desa Kasiwiang, dan Desa Cimpu Utara untuk menyukseskan program swasembada pangan tersebut.
Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Menurut Suparman, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Luwu, kawasan ini sebelumnya terdampak ketidakberfungsian Bendungan Radda, yang membuat budidaya padi tak memungkinkan.
“Sebagai pengganti padi, kami tanam jagung sekaligus mendukung program swasembada pangan melalui penanaman serentak ini,” ujar Suparman, Selasa (21/1/2025).
Acara penanaman jagung serentak dilakukan secara daring dan luring, dengan Desa Malela sebagai salah satu lokasi pusat kegiatan di Kabupaten Luwu.
Turut hadir Ketua DPRD Luwu Ahmad Gazali, Kapolres Luwu AKBP Arisandi, Pabung Luwu Mayor Kav Suparman mewakili Dandim 1403/Palopo, serta Kepala Dinas Pertanian Jumardin.
Melalui sambungan virtual dari Desa Karang Mukti, Subang, Jawa Barat, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi sinergi lintas lembaga dalam menyukseskan program tersebut. Ia optimistis bahwa inisiatif ini menjadi langkah besar menuju swasembada pangan nasional, bahkan membuka peluang ekspor.
“Jika 1 juta hektar ini terealisasi, kita bisa menambah produksi hingga 5 juta ton. Kekurangan 1-2 juta ton yang selama ini menjadi kendala dapat kita atasi, bahkan berpotensi untuk ekspor ke depan,” kata Amran.
Langkah Kabupaten Luwu ini menjadi bagian dari upaya menyeluruh pemerintah dalam memaksimalkan potensi pertanian, khususnya di tengah tantangan perubahan pola tanam akibat gangguan infrastruktur irigasi.
Dengan fokus pada jagung, daerah ini berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional.