IAIN Palopo bergerak menuju era digital dengan menerapkan kebijakan paperless pada 2025. Langkah ini sejalan dengan konsep eco-theology yang digagas Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar, sekaligus mempercepat transformasi smart campus yang lebih ramah lingkungan.
Rektor IAIN Palopo, Abbas Langaji menegaskan bahwa seluruh layanan akademik akan berbasis internet untuk mengurangi penggunaan kertas dalam administrasi kampus.
“Kami mewujudkan transformasi digital dengan menerapkan layanan akademik berbasis internet. Administrasi akademik kini memanfaatkan aplikasi Sevima dan email, menggantikan dokumen cetak,” ujarnya dalam acara penandatanganan perjanjian kinerja dan rapat koordinasi di Hotel Value, Senin (3/2/2025).
BACA JUGA: Deretan Rangking Dunia 14 Kampus di Tana Luwu, Kampus Kamu Rangking ke Berapa?
Kebijakan paperless ini diharap dapat mengubah berbagai prosedur akademik yang sebelumnya mengandalkan cetakan fisik. Undangan akademik, distribusi mata kuliah, absensi, serta dokumen administratif lain kini dialihkan ke sistem digital.
Dengan langkah ini, kampus tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga mengurangi limbah kertas secara signifikan.
Untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini, IAIN Palopo meningkatkan infrastruktur digitalnya. Kapasitas bandwidth internet yang semula 600 Mbps dinaikkan menjadi 1024 Mbps atau 1 Gbps.
Peningkatan ini diharapkan mampu mendukung kelancaran layanan akademik berbasis teknologi.
“Kebijakan ini tidak hanya mendukung smart campus dan green campus, tetapi juga mengimplementasikan konsep eco-theology yang telah dicanangkan oleh Menteri Agama,” tambah Abbas.
Dengan transformasi ini, IAIN Palopo optimistis dapat menciptakan sistem akademik yang lebih efisien sekaligus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan di dunia pendidikan tinggi.