Rahmat Taqwa: Kontestasi Selesai, Saatnya Bersatu Bangun Makassar

Redaksi
Redaksi
Anggota DPRD Kota Makassar Rahmat Taqwa Quraisy (Sumber: BONEPOS).

Transisi kepemimpinan dari Mohammad Ramdhan Pomanto ke pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Mulia) dinilai berjalan mulus dan penuh kedewasaan politik.

Hal ini disampaikan Ketua Fraksi PPP DPRD Makassar, Rahmat Taqwa Qurais, yang menegaskan pentingnya rekonsiliasi dan kerja bersama pasca pemilu.

Rahmat menyebut momen serah terima jabatan (sertijab) yang dihadiri langsung oleh Danny Pomanto dan pasangan Mulia adalah simbol kenegarawanan yang layak diapresiasi.

“Kehadiran mereka berdua adalah isyarat bahwa kontestasi telah usai. Tidak ada lagi kompetisi, yang ada adalah kolaborasi. Ini yang kita butuhkan untuk membangun Makassar ke depan,” ujar Rahmat, Rabu (5/3/2025).

Lebih dari sekadar simbolik, Rahmat menegaskan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini resmi menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Mulia.

Keputusan tersebut, katanya, sudah dikukuhkan oleh pimpinan partai setelah pertemuan resmi dengan Wali Kota Munafri.

“Kami sudah menyatakan koalisi. Ini bukan hanya bentuk dukungan politik, tapi komitmen kami untuk ikut menyukseskan pemerintahan demi kesejahteraan warga Makassar,” tegasnya.

Salah satu program unggulan Munafri-Aliyah yang menarik perhatian Rahmat adalah investasi SDM melalui pendidikan luar negeri.

Dia melihat inisiatif ini sebagai langkah strategis jangka panjang untuk mencetak pemimpin masa depan.

“Anak-anak yang disekolahkan ke luar negeri hari ini, bisa menjadi pemimpin hebat 10 atau 15 tahun ke depan. Kita harus mulai dari sekarang,” katanya.

Rahmat juga menanggapi wacana penghapusan iuran sampah. Dia yakin Wali Kota telah mempertimbangkan aspek keadilan dan keberlanjutan untuk para petugas kebersihan.

“Saya percaya Pak Wali tidak akan meninggalkan mereka. Mungkin ada subsidi silang atau solusi lain, yang penting semua tetap sejahtera,” imbuhnya.

Mengakhiri pernyataannya, Rahmat menyerukan agar seluruh elemen politik di Makassar mengesampingkan perbedaan warna dan kembali bersatu demi kemajuan kota.

“Sekarang bukan lagi soal merah, kuning, biru, atau hijau. Yang ada adalah Makassar. Eksekutif dan legislatif harus berjalan solid demi rakyat,” tutupnya.

Artikel ini Terselenggara Atas Kerjasama DPRD Kota Makassar  dengan Luwuraya.com